Video Flat Earth episode 6 banyak menistakan sains. Terutama di beberapa scene yang membahas mekanisme wahana antariksa yang terkesan tidak masuk akal. Padahal jika tidak bolos saat pelajaran IPA, kita mungkin akan tertawa mendengar celotehan video Flat Earth 101.
Beberapa klaim disini sudah ada di episode sebelumnya, jadi sengaja tidak saya bahas. Disini fokus membantah argumen yang tidak pernah disebut sebelumnya.
Ini bantahannya...
KLAIM: Petisi resmi Flat Earth ke White House
Kesannya seperti sesosok protagonis yang sangat yakin akan kebenaran dan ingin menggugat sains modern karena mengatakan bumi bulat.
Jika cuma membuat petisi, saya juga bisa membuatnya, kalian pun juga bisa membuatnya. Namun petisi perlu dukungan besar, setidaknya mencapai syarat minimum untuk dapat dikatakan sebagai kondisi yang terjadi dalam masyarakat.
Kalangan Flat Earth memang mengirim petisi ke Gedung Putih sejak 1 Juni 2016 lalu. Targetnya adalah NASA... lagi-lagi NASA. Dendam mereka terhadap salah satu lembaga antariksa ini sudah sangat mendarah daging.
Sampai-sampai mereka membuatkan petisinya, seolah Flat Earth benar dan NASA salah.
Oke.
Apa kalian tahu berapa orang yang ikut berpartisipasi dalam petisi tersebut?
Kemana pendukungnya? (sumber: White House Petitions) |
Target minimum untuk diresponi oleh pemerintah Amerika Serikat 100.000 tandatangan dalam waktu 30 hari. Ini standar minimal, semua petisi yang dikirimkan kesana diperlakukan serupa.
Faktanya sudah lewat tenggat waktu, tetap saja dukungan tidak sampai 3% dari syarat minimum :p
Kemana para pendukung Flat Earth yang katanya banyak itu?
Tidak heran kenapa Obama bilang "We don't have time for a meeting of the Flat Earth Society", wong petisinya saja gak memenuhi syarat :v
KLAIM: Program luar angkasa menyebabkan inflasi
Saya bukan seorang ahli ekonomi, juga bukan seorang pengamat perusahaan antariksa. Tapi bukan berarti saya bisa dengan mudah mengiyakan pernyataan seperti ini.
Coba kalian jawab, kapan AS bangkrut gara-gara kirim satelit?
Negara mana yang bangkrut akibat program luar angkasa?
Apa yang Flat Earth pikirkan |
Sudah disinggung di Jawaban Video 2, budget NASA hanya 0,5 persen dari anggaran negara per tahun. Angka yang sangat kecil, mungkinkah itu sanggup menghancurkan ekonomi AS, menciptakan inflasi, menurunkan nilai dolar?
KLAIM: Hitungan matematis membuktikan tak mungkin terjadi gerhana dengan asumsi angka sains modern
Lagi-lagi teknik yang sama seperti sebelumnya. Ia mengambil cuplikan video-video dari beberapa kaum intelek kemudian memadukannya dengan argumen Flat Earth sehingga nampak klaimnya terdengar masuk akal.
Sebuah metode yang khas bagi seorang konspirator. Sebagian scene dari Veritasium dan Exploratorium digunakan supaya dapat mematahkan angka-angka sains modern dalam prediksi gerhana.
Ia mengatakan akan menunjukan kesalahan perhitungan sains modern. Namun silahkan tonton hingga akhir video, ia tak pernah memperlihatkan rumus atau perhitungan yang dilakukannya.
Tapi anehnya ia langsung berkata:
"...model alam semesta salah, terbukti secara matematis, bukan debat kusir"
Lho, hitungannya mana?
Mana pembuktian secara matematis?
Ajaib sekali langsung mengklaim salah tanpa memberikan bukti.
Tentang Siklus Saros sudah dibahas di Jawaban Video 4.
KLAIM: Melalui perhitungan trigonometri, bulan dan matahari sangat dekat
Sebenarnya klaim ini sudah dibantah di Jawaban Video 4. Namun saya cuma ingin menyinggung ketika ia mengambil konten dari Millersville University agar memperkuat argumennya.
Ketika sudah mencatut nama Millersville University, maka akan mudah untuk mengelabui penonton. Ia ingin menunjukan perhitungan dari lembaga pendidikan besar mendukung argumen Flat Earth.
Sayangnya, ia berpikir semua orang mau menelan informasi tersebut begitu saja. Ternyata tidak :p
Checkmate! (sumber: Millersville University) |
Akhirnya pembuktian ini jadi bumerang bagi dirinya sendiri. Kesimpulan dari perhitungan Millersville University, model Flat Earth dengan matahari dekat tidak akan bekerja.
Seperti yang terjadi sebelumnya, ia tak menyorot bagian ini. Millersville University sudah menghitung dalam skala Flat Earth, hasilnya tetap nihil, tak sesuai realita.
So, sudah berapa banyak kebohongan yang dilakukan Flat Earth 101?
KLAIM: Auguste Piccard buktikan bumi datar
Dalam sebuah jurnal Popular Science yang terbit pada Agustus 1931, mereka mengutip ekspedisi yang dilakukan Auguste Piccard bersama balon udaranya yang mencapai stratosfer.
Setelah Piccard melakukan penerbangan setinggi 14 kilometer, ia melaporkan melihat bumi seperti flat disc layaknya konsep bumi yang diyakini Flat Earth. Lantas topik ini tak pernah henti-hentinya dibahas para pemuja Flat Earth.
Apa yang dilihat oleh Piccard tidak salah. Memang benar ketinggian 14 kilometer belum cukup untuk melihat lengkungan bumi dengan jelas. Tentang lengkungan horizon telah dibahas di PART 4.
Disamping itu sudut pandang Piccard sangat terbatas. Kaca untuk melihat keluar ukurannya sangat kecil. Sementara itu butuh setidaknya 60 derajat agar lengkungan bumi dapat terlihat.
Kaca kecil membuat sudut pandang Piccard sangat terbatas |
Namun jawaban yang paling masuk akal adalah karena ketinggian Piccard saat itu tidak cukup untuk melihat lengkungan bumi dengan jelas, apalagi jika tertutup awan.
Bagian paling menarik ialah iklan minuman bir Hennessy yang menggunakan tokoh Piccard.
Dalam iklan berdurasi satu setengah menit tersebut menunjukan objek kubah celestial yang semakin memperkuat keyakinan Flat Earth. Piccard disebut-sebut menembus kubah bumi.
Well, daripada berasumsi sebaiknya kita tonton terlebih dahulu versi lengkap dari iklan Hennessy:
Sudah jelas, scene balon Piccard yang diklaim "menabrak kubah bumi" ternyata merupakan simbolisme kelanjutan dari eskepdisi anaknya, Jacques Piccard yang mencapai titik terdalam samudera.
Walau bagaimanapun, kubah bumi versi FE berada pada 5000 km. Tak mungkin Piccard yang berada di stratosfer menabrak kubah (fiktif) tersebut.
Di beberapa argumen sebelumnya, Flat Earth memang tidak konsisten tentang ketinggian kubah bumi.
KLAIM: Clue Flat Earth di Hollywood
Kalau ada proyeksi Azimuthal Equidistant, maka itu peta Flat Earth. Kalau ada bentuk kubah, berarti itu kubah bumi datar. Kalau ada objek tembok, berarti tembok es antartika.
Kira-kira begitulah ciri khas konspirasi. Mereka menggabungkan cuplikan film lalu dicocok-cocokan dengan teori konspirasi. Padahal belum tentu ada hubungannya.
Contohnya dalam film Men in Black. Agen K mengatakan sesuatu yang sifatnya terselubung, maksudnya seperti ini:
"1.500 tahun lalu orang tahu bahwa bumi pusat alam semesta"
Padahal bumi mengelilingi matahari.
"500 tahun lalu semua orang tahu bumi ini datar"
Padahal bumi bulat.
Ada kelanjutannya...
"5 menit lalu, kau tahu bahwa manusia sendirian di alam semesta"
Padahal ada alien (dalam film tersebut).
Lalu pada film Chicken Little, objek transparan yang dikatakan langit runtuh sebenarnya hanya bagian dari UFO besar yang menyamar sehingga terlihat seperti langit biasa dari bawah.
Ketika cuplikan film dipotong, maka konteksnya sudah tidak sesuai lagi. Maka dari itu cara terbaik untuk membantah klaim ini harus menonton film tersebut dari awal hingga akhir. Berhubung tidak semua film telah saya tonton, maka saya mempersilahkan kalian untuk menunjukan konteks film yang sebenarnya :)
KLAIM: Tentang pendaratan di bulan
Menurut saya, sangat tidak layak untuk melibatkan Moon Landing Hoax dengan Flat Earth. Sebab, mendarat atau tidak, itu sama sekali tidak mempengaruhi bentuk bumi.
Topiknya sudah beda, tapi tetap saja dimasukan dalam video. Kenapa? Karena pendaratan di bulan dilakukan oleh NASA. Sementara Flat Earth membenci NASA.
Pendaratan di bulan menuai pro dan kontra, termasuk di kalangan Globe Earth sendiri. Beberapa mengatakan teknologi kala itu belum cukup untuk melakukan pendaratan di bulan.
Well, untuk yang ini saya tidak akan memaksa kalian untuk mempercayai pendaratan di bulan. Saya cukup membantah beberapa klaim di dalam video saja:
"Apollo 17 kelihatan talinya"
Apollo 17 merupakan misi ke-6 pendaratan di bulan. Konspirator mengklaim ada objek tali yang digunakan untuk menciptakan ilusi gravitasi rendah seperti di bulan.
Cara terbaik untuk menganalisisnya adalah dengan mengunduh footage asli dari Apollo 17 yang tentu saja berasal dari situs NASA. Saya berhasil menemukannya di Apollo 17 Multimedia, sesi Flag Deployment and ALSEP Off-Load.
Agar mendapatkan gambar yang jelas, saya mengunduh versi HD.
Hasilnya...
Footage dari Flat Earth 101 |
Footage asli dari NASA |
Saya tidak melihat adanya tali. Oke, mungkin itu karena kontras pewarnaan yang digunakan oleh Flat Earth 101 berbeda. Saya akan coba menyamakan pengaturannya agar mirip seperti dalam video.
Ini hasilnya:
Tetap tidak ada tali |
Apakah ini berarti sebuah usaha tipu-tipu lagi?
Di dekat kepala astronot ada objek yang kadang-kadang terlihat mengkilap. Objek tersebut adalah antena yang terpasang pada tas khusus astronot.
Antena kecil tersebut sesekali terlihat mengkilap jika berhadapan dengan cahaya (sumber: BBC) |
Kilapan yang dikira tali tersebut memang benar adanya. Namun objek tersebut adalah antena dan hanya muncul di dekat kepala astronot, tidak muncul di frame bagian atas video.
Pantas saja ia tak menyertakan link footage yang asli. Ia tidak ingin penonton mengunduh versi asli video yang mana sudah berbeda dengan video konspirasi.
Next...
"Tidak ada bekas terbakar api jet di kaki Apollo 11"
Pertanyaan ini sudah sangat populer. Secara logika, tenaga roket sanggup membuat cekungan di bulan. Namun mengapa itu tak terjadi?
Menurut Wikipedia, modul Lunar Lander tidak menghasilkan kawah karena semburan roket sudah dikurangi ketika sudah mendekati permukaan bulan. Bahkan menjelang beberapa meter, mesin roket sudah dimatikan.
Gaya gravitasi di bulan hanya satu per enam dari gravitasi bumi sehingga tidak memerlukan tenaga roket yang besar ketika mendarat. Lagipula pendaratan dilakukan di batuan Regolith, sejenis batuan yang solid pada bulan, Mars, dan asteroid.
Pendaratan Phoenix di Mars juga tidak menimbulkan kawah padahal gaya gravitasinya lebih kuat daripada bulan (sumber: Wikipedia) |
Hal ini juga diamini oleh sejarawan penerbangan antariksa Roger Launius. Menurutnya efek menghebohkan ketika roket mendarat di bulan hanya ada pada film fiksi ilmiah.
Next...
"Hanya ada satu konferensi pers setelah ke bulan, para astronot tampak tertekan"
Konferensi pers sejatinya mengundang para wartawan untuk melaporkan suatu kegiatan yang sudah dilakukan. Tidak ada peraturan tentang berapa kali konferensi pers harus dilakukan.
Konferensi pers Apollo 11 yang beredar di dunia maya merupakan versi post-flight conference. Di luar itu, para kru tetap menerima wawancara jika ada yang memintanya.
Contohnya ketika Neil Armstrong berbincang dengan salah satu astronot Malaysia di televisi, Zaid Zahari. Saat itu juga Neil mengklarifikasi hoax seputar keimanannya terhadap Islam.
Dalam video post-flight conference berdurasi 1 jam 32 menit, Neil dan kru Apollo 11 lainnya menyampaikan segala informasi terkait misi bersejarah mereka. Itu durasi yang cukup panjang untuk menjawab pertanyaan dari para wartawan.
Well, Flat Earth 101 dan konspirator lainnya mengklaim wajah para kru astronot tampak tertekan. Mereka sering menunduk, seolah tidak sanggup berkata-kata.
Alasan mereka sering terlihat menunduk dikarenakan melihat teleprompter, semacam alat bantu bagi pembicara untuk menyampaikan pernyataan lisan.
Teleprompter membantu seseorang untuk menyampaikan sesuatu secara lisan |
Para kru astronot harus menyiapkan poin-poin yang akan disampaikan kepada publik. Untuk itulah agar tidak lupa dan bisa disampaikan secara sistematis, digunakanlah teleprometer.
Teleprompter pada konferensi pers Apollo 11 |
Sesekali kru Apollo 11 mengeluarkan lelucon yang memicu gelak tawa awak media |
Coba tonton video konferensi pers tersebut dari sudut pandang kamera yang berbeda agar seluruh wajah astronot bisa terlihat jelas. Mereka tampak berbeda ketimbang ketika melihatnya dari samping. Konferensi pers Apollo 11 lebih populer di kalangan konspirator ketimbang misi Apollo lainnya.
Next...
"Tak ada satupun astronot bersumpah di atas Alkitab bahwa mereka ke bulan"
Saya pernah mendengar opini dari seorang FE, dia mengatakan Neil Armstrong tidak berani bersumpah di atas Alkitab sebab ia adalah seorang Kristen yang taat.
Entah kenapa perspektif masyarakat kita terhadap orang Amerika dan Eropa pasti langsung menganggap mereka beragama Kristen. Padahal tidak semuanya begitu.
Armstrong adalah seorang deisme, bukan Kristen (sumber: Wikipedia) |
Neil Armstrong tidak beragama, ia adalah seorang deisme, sebuah kepercayaan yang meyakini adanya Tuhan tapi tidak dengan agama.
Jika kamu bukan seorang Kristen namun disuruh untuk bersumpah di atas Alkitab, apa reaksimu? Bisa saja bingung atau bisa saja marah karena merasa dilecehkan.
Oke, apakah benar tak ada satupun astronot misi Apollo yang berani bersumpah?
Edgar Michell, Gene Cernan, dan Alan Bean menerima permintaan sumpah oleh Bart Sibrel (sumber: Moon Hoax Debunked) |
Sayangnya mereka yang bersumpah tidak sepopuler dengan yang tidak bersumpah seperti Neil Armstrong. Satu kesalahan yang dilakukan oleh Bart Sibrel, ia menyamaratakan identitas keagamaan semua astronot.
Jangan berharap seorang dengan agama A dengan senang hati mau bersumpah di kitab agama B.
Alasan mengapa Sibrel beberapa kali mendapat perlakuan kasar sebenarnya akibat ulahnya sendiri. Ia terlalu menuntut para astronot untuk bersumpah. Jika menolak, ia mengejek mereka dengan kalimat "pengecut, pembohong". Sibrel sempat berkonfrontasi dengan Buzz Aldrinnamun ia dinyatakan bersalah karena memulai provokasi. Akhirnya sang konspirator ini harus membayar denda. Ia juga melayangkan surat permintaan maaf kepada Aldrin.
Apakah dengan adanya astronot bulan yang bersumpah, itu berarti pendaratan di bulan nyata? Saya rasa konspirator tetap tidak akan menerima ini.
Sekedar ingin menambahkan, berikut beberapa bukti pendaratan manusia di bulan adalah nyata:
1. Adanya Lunar Ranging Laser Reflector yang ditinggalkan oleh Apollo 11, Apollo 14, dan Apollo 15. Alat ini berfungsi untuk memantulkan laser yang ditembakan teleskop, berguna untuk mengukur jarak bulan secara akurat.
Seorang mythbusters menjajal alat ini melalui teleskop. Hasilnya, reflektor tersebut benar-benar ada dan berfungsi.
2. Situs bekas pendaratan di bulan berhasil difoto oleh satelit yang mengorbit bulan. Beberapa satelit milik NASA dan lembaga antariksa lainnya berhasil memotret situs pendaratan Apollo di bulan.
Beberapa modul masih berada disana, termasuk bendera tetap menancap karena tidak ada angin yang membuatnya rubuh.
Foto beberapa objek peninggalan Apollo 11 oleh LRO (sumber: Space) |
Modul bekas Apollo 15 oleh satelit milik India (sumber: The Hindu) |
Potret satelit milik Jepang yang ditransformasi ke 3 dimensi memastikan foto Apollo 15 asli (sumber: Universe Today) |
Foto situs ekspedisi Apollo lainnya dapat dilihat di Hub Pages.
3. Reka ulang 3 dimensi oleh Nvidia membuktikan pengambilan gambar di bulan adalah asli. Dengan GPU Maxwell, Nvidia mencoba mencari penjelasan mengapa sisi bayangan terlihat terang.
Hasilnya, bukti ini membungkam sebagian pertanyaan dari konspirator.
4. Lebih dari 14 ribu foto dokumentasi misi Apollo, 8 ribu diantaranya merupakan misi pendaratan di bulan. Menampilkan detil sejak peluncuran, mendarat di bulan, dan kembali ke bumi.
Jumlah yang terlampau banyak jika NASA hanya memalsukannya.
Ribuan foto misi Apollo dapat dilihat di Flickr |
Seorang direktur film, S.G. Collins menyebut jauh lebih sulit bagi filmmaker untuk membuat komposisi foto palsu pendaratan di bulan. Teknologi studio film saat itu belum sebaik 20 tahun terakhir.
Saya juga pernah mendengar perkataan dari seorang yang sempat menjadi karyawan NASA bahwa membuat footage palsu pendaratan di bulan lebih sulit ketimbang membuat aslinya.
5. Ratusan kilogram batuan bulan yang dibawa para astronot ke bumi. Batuan tersebut sudah diteliti dan terbukti memiliki komposisi yang berbeda dengan batuan di bumi.
Ratusan hasil penelitian batuan bulan dapat kalian cek di LPI-USRA.
Big Muley yang diambil oleh Apollo 16 |
Perbandingan batuan di bulan dan di bumi (sumber: Wikipedia) |
Batuan di bulan terbentuk selama jutaan tahun di lingkungan kedap udara, minim gravitasi, terkena radiasi kosmik, serta parameter lainnya yang jauh berbeda dengan bumi. Amat mustahil bagi NASA untuk menciptakan batuan bulan palsu.
Pasti hasil penelitian batu tersebut cuma rekayasa, mereka ilmuwan yang dibayar NASA untuk berbohong
Jika kalian berpikir hasil penelitian batuan bulan tersebut hanya rekayasa belaka yang datanya tidak valid, maka alangkah baiknya kalian meneliti batuan itu sendiri. NASA dengan senang hati meminjamkan batuan bulan untuk diteliti oleh siapapun.
Batuan bulan yang dibawa astronot Apollo boleh dipinjam untuk diteliti |
Apabila tertarik, silahkan ajukan permintaan peminjaman kepada NASA atau Science & Technology Facilties Council. Kalau barangnya palsu, NASA tidak akan berani meminjamkannya kepada publik.
Well...
Lagipula misi pendaratan manusia di bulan bukan cuma rencana besar Amerika Serikat. Faktanya Uni Soviet juga punya rencana serupa, sayangnya roket Soviet N1 yang mereka andalkan gagal dan meledak. Sementara AS dengan Saturn V berhasil setiap kali diluncurkan.
Andaikan Uni Soviet juga berhasil, apakah tetap akan muncul konspirasi pendaratan di bulan?
Coming soon (sumber: National Geographic) |
Saya rasa pembahasan tentang Moon Landing cukup sampai disini saja. Saya sengaja tidak membahasnya terlalu jauh, tapi jika kalian meminta, mungkin saya akan posting nanti :)
KLAIM: Tentang ilusi gravitasi nol
Singkat saja, kita akan bantah satu per satu di setiap pernyataannya.
"Trik syuting di air"
Footage astronot yang berada di dalam air memang benar. Aktivitas itu adalah Neutral Buoyancy Simulation, pelatihan bagi astronot untuk beradaptasi dalam kondisi gravitasi rendah sebab di dalam air, kita merasa 30 persen lebih ringan.
Next...
"Gelembung air pada astronot"
Yakin benar gelembung? Sebaiknya FE harus berkenalan dulu dengan space debris atau sampah angkasa luar. Setiap kali peluncuran roket pasti meninggalkan sampah yang tetap melayang-layang di angkasa.
Gelembung? Bentuknya lebih mirip baut |
Tonton lagi footage-nya dalam slow motion, pantulan di helm menunjukan objek tersebut bukan gelembung |
Menurut sebuah infografis yang didasarkan pada lembaga ilmiah populer, ada setidaknya 500 ribu sampah angkasa seukuran kelereng yang masih berada di orbit bumi. Sampah tersebut sesekali terlihat dalam footage luar angkasa.
Sampah angkasa yang mengenai satelit Sentinel-1A (sumber: Popsci) |
Karena adanya sampah angkasa ini, maka Surrey Space Centre bersama lembaga antariksa lainnya akan meluncurkan satelit pembersih tahun depan bernama RemoveDebris.
Akibat ukurannya yang kecil, sampah angkasa ini menjadi bahan propaganda FE. Mereka sering mengatakannya objek tersebut sebagai gelembung. Andai saja pengetahuan FE lebih luas, mereka tak akan langsung menyebutnya sebagai gelembung.
Next...
"Air bocor ke helm astronot"
Sebenarnya klaim ini sudah dijawab sendiri dalam video.
Air tersebut berasal dari sistem pendingin |
Peralatan penunjang hidup pada pakaian astronot (sumber: National Geographic) |
Saya rasa tidak perlu memberikan penjelasan detil, kalian bisa membaca beritanya di Okezone. Space walk yang dilakukan Tim Peake dan Kopra saat itu tidak sedang tayang live di TV.
Terimakasih untuk Irwan Syaputra yang telah memberi kontribusi untuk bantahan ini.
Next...
"Trik tali yang dihapus komputer"
Hal yang perlu kalian ketahui, trik tali terbatas pada ruang. Kalau dia bergerak kesana-kemari, tali akan kusut. Coba lihat proses pembuatan film Gravity, perhatikan bagaimana Sandra Bullock hanya bisa membuat pergerakan yang sedikit karena menggunakan tali:
Sedangkan sudah banyak tayangan astronot di luar angkasa yang bebas bergerak di dalam modul. Mereka beratraksi bak pemain sirkus, dan mustahil jika tubuh mereka dililit tali.
Skylab tahun 1973, tanpa kabel, tanpa CGI (sumber: Youtube) |
Tonton video ini dari 7:40 lalu simpulkan sendiri apakah mungkin menggunakan tali dan CGI?
So, apakah klaim footage palsu dengan tali dan CGI masuk akal?
Next...
"Menggunakan Zero-G plane"
Lagi-lagi sudah dijawab sendiri. Trik dengan pesawat Zero-G hanya bisa memberikan durasi gravitasi nol kurang dari satu menit. Setelah itu mereka akan terjatuh lagi di dalam pesawat.
Faktanya astronot melayang puluhan menit tanpa pemotongan adegan. Mustahil dilakukan dengan pesawat Zero-G |
Coba cek video klip dari OK GO dimana mereka menggunakan pesawat Zero-G:
Ciri khas dari syuting di Zero-G:
- Ilusi gravitasi nol kurang dari satu menit
- Setelah itu gravitasi akan terasa kembali
- Benda-benda berhamburan, tidak tenang seperti di luar angkasa
Faktanya tidak mudah untuk menyeimbangkan diri agar bisa melayang dengan tenang pesawat Zero-G. Penumpang harus berpegangan pada sesuatu agar dapat seimbang:
Klaim syuting di air, menggunakan tali, atau dengan Zero-G sama sekali tidak relevan dengan kenyataan. Jika sudah begini, apakah mungkin para FE akan mengatakan astronot melayang karena ilmu gaib?
KLAIM: Gravitasi tidak ada
Maha benar Flat Earth 101 dengan segala argumennya. Daripada asal berargumen, lebih baik melakukan percobaan Cavendish untuk membuktikan adanya gravitasi.
Dalam video propagandanya, Flat Earth 101 menggunakan scene dari channel edukasi Veritasium untuk mencocokan dengan argumennya. Amat disayangkan kebanyakan orang tidak begitu paham gaya sentrifugal dan sentripetal pada satelit sehingga berasumsi tidak ada gravitasi di luar angkasa.
Hal ini dimanfaatkan si kreator video untuk melancarkan usaha cocoklogi. Tak heran jika banyak yang mempercayainya.
Kecepatan satelit bervariasi, tergantung dari lokasi orbitnya (cek PART 2) sebab semakin jauh dari titik pusat gravitasi, maka kecepatan orbit lebih lambat. Jadi, tidak semua satelit sama rata kecepatannya 28.000 km per jam (sumber: Wikipedia).
Satelit di zona GEO kecepatannya sesuai dengan rotasi bumi |
Gravitasi jelas masuk akal, sudah terbukti secara ilmiah. Tapi menurut Flat Earth, gravitasi tidak ada, yang ada adalah bumi bergerak dari bawah ke atas sehingga membuat benda terjatuh ke bawah.
Cara paling sederhana untuk menghancurkan argumen Flat Earth yang satu ini ialah dengan menggunakan mainan per slinky:
Cek perhitungannya di Physics Stackexchange.
Jika bumi yang naik ke atas, seharusnya:
- Bagian bawah per juga turut naik ke atas
- Per terjatuh selagi merapat
Sungguh disayangkan, hal tersebut tidak terjadi. Justru karena adanya gaya tarik bumi alias gravitasi, bagian bawah per tetap tertahan serta memberi kesan melayang, sementara itu per mulai merapat dari atas.
Sesekali para FE harus menabung untuk membeli mainan murah ini, dibanding cuma beli kuota internet demi menonton video brainwash.
Sesekali para FE harus menabung untuk membeli mainan murah ini, dibanding cuma beli kuota internet demi menonton video brainwash.
KLAIM: ISS tidak aerodinamis, pasti rontok dalam kecepatan 28.000 km/jam
Pertanyaan mainstream di berbagai forum Flat Earth. Ada tiga kemungkinan mengapa seorang FE menanyakan hal ini:
- Dia tidak ikut pendidikan SD
- Dia bolos saat pelajaran IPA SD
- Dia tertidur saat pelajaran IPA SD
Saya sangat yakin pasti latar belakangnya antara ketiga itu. Kenapa saya katakan demikian?
Sejak SD kita sudah diajarkan bahwa luar angkasa hampa udara. Kalau hampa udara, maka bentuk aerodinamis tidak diperlukan.
Kata kuncinya "udara" (sumber: Wikipedia) |
Bentuknya disesuaikan agar dapat melewati udara dengan baik (sumber: Tes) |
Bentuk aerodinamis berlaku bagi semua kendaraan di bumi yang melaju kencang (sumber: Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, jika tidak ada medium seperti udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis karena harus menembus lapisan udara (sumber: NASA) |
Saya masih bisa maklum jika anak TK atau SD menanyakan hal ini. Tapi yang miris, argumen ini dilontarkan oleh seorang pria berusia dewasa melalui channel Flat Earth 101.
KLAIM: Apa bahan bakar satelit dan kapan ngisi bensinnya?
Ini yang parah. Dia pikir satelit sama halnya dengan pesawat komersial, harus isi bahan bakar agar tetap melaju di angkasa. Semakin kesini semakin dapat dipastikan Flat Earth 101 adalah orang yang minim wawasan.
Ironisnya, ada saja orang yang percaya. Tapi saya yakin kalian yang belajar IPA tidak bisa dibodohi dengan ini.
Benda diam akan tetap diam jika tidak ada yang menggerakannya. Benda bergerak akan tetap bergerak selama tidak ada yang menghentikan atau menghambatnya. Itulah konsep singkat hukum kekekalan energi mekanik.
Ketika roket sudah mencapai angkasa, ia akan melaju pada kecepatan tinggi, misal 28.000 km/jam. Saat itu juga satelit dilepas, maka kecepatan satelit itu juga 28.000 km/jam. Karena tidak ada udara yang menghambatnya, maka satelit tetap mengorbit dalam kecepatan konstan.
Gambaran sederhana mekanisme satelit yang mengorbit bumi, energi potensial dan energi kinetik seimbang |
Roket yang mengantar satelit memang butuh bahan bakar untuk mendorong satelit ke orbit pada kecepatan yang telah ditentukan.
Bagaimana dengan berita yang mengatakan proses pengisian bahan bakar satelit milik China?
Satelit punya bahan bakar dalam jumlah kecil, sekedar untuk manuver, misal untuk menghindari sampah angkasa, pemindahan lokasi orbit, atau energi operasional selain tenaga surya.
Bahan bakar satelit tidak digunakan untuk mengorbit. Semua satelit memanfaatkan energi mekanik.
Bahan bakar digunakan untuk operasional dan manuver (sumber: Xinhuanet) |
Teramat bodoh jika para ilmuwan yang mengembangkan satelit malah menggunakan bahan bakar untuk mengorbit. Justru karena mereka tahu adanya hukum kekekalan energi mekanik, mereka tak berargumen konyol seperti Flat Earth.
KLAIM: Astronot bisa dengan tenang melayang di luar pesawat?
Begini, coba kalian keluar dari mobil yang sedang melaju. Apakah kalian bisa keluar dan langsung berhenti, atau terlempar ke depan baru berhenti?
Pertanyaan sederhana diatas sudah menghancurkan klaim Flat Earth 101. Hal ini sudah dijelaskan dalam Hukum Newton 1.
Contoh ketika astronot ISS keluar dari wahana, maka kecepatannya juga sama 28.000 km/jam. Karena tidak ada udara yang menghambat, maka kecepatannya akan stabil dan astronot tetap tenang melayang di angkasa.
Demi keamanan, para astronot yang melakukan space walk dilengkapi tali yang terhubung dengan ISS. Bahkan ada juga yang menggunakan ransel seperti jetpack bernama MMU.
Di dunia Flat Earth, seharusnya pria itu tidak terjatuh |
Kalau kalian para FE tidak percaya, silahkan keluar dari mobil yang sedang melaju kencang. Setelah itu kalian terbangun di rumah sakit dan sadar bahwa klaim Flat Earth completely wrong.
KLAIM: Satelit adalah cerita fiksi ilmiah karya Arthur Clarke
Arthur Clarke bukan saja seorang penulis, ia juga seorang saintis. Maka dari itu tulisannya didasarkan pada sains. Ia juga memberikan gagasan untuk membuat satelit komunikasi yang tentu saja tidak melupakan eksistensi sains.
Ide Clarke tentang satelit dinyatakan masuk akal dan dapat dilakukan (sumber: Wikipedia) |
Inilah letak kehebatan ilmu pengetahuan. Bermula dari ranah fiksi ilmiah, kini menjadi ilmiah. Dulu manusia bisa terbang hanyalah fiksi, namun kini jadi kenyataan. Satelit hanya salah satu ide ilmuwan yang kini menjadi kenyataan.
Satu per satu, hal yang dianggap fiksi mulai terealisasi. Flat Earth tampaknya tidak senang atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
KLAIM: Tentang White Alice
Ada beberapa pernyataan yang sengaja dipelintir sehingga harus diluruskan. Maka dari itu, saya sarankan kalian untuk menonton video aslinya terlebih dahulu sehingga bisa mengerti maksud dari sistem komunikasi bernama White Alice.
Jadi, White Alice cuma sebuah nama, sama seperti ACE High, CNT, Texas Towers, DEW Line, Pinetree Line, SEVER, dan sebagainya. Sementara sistem yang digunakan dikenal dalam istilah tropospheric scatter atau troposcatter.
Sebaiknya Flat Earth jangan mengagungkan White Alice, sebab sistem troposcatter sengaja dibuat memantulkan sinyal ke atmosfer, karena jika dikirim secara garis lurus (line of sight) maka akan terhalang oleh horizon bumi. Atau bisa dibilang karena bumi berbentuk bulat.
Seorang Flat Earth yang mengakui sistem komunikasi troposcatter seperti White Alice berarti mengakui bumi bulat.
Sinyal dipantulkan ke atmosfer karena jika lurus maka terhalang lengkungan bumi |
Anehnya, Flat Earth terlalu yakin sinyal troposcatter dipantulkan oleh kubah bumi. Padahal sesuai namanya, troposcatter dipantulkan oleh lapisan troposfer yang tingginya sekitar 10 - 20 km.
Bukankah kubah bumi tingginya 5000 km?
Inkonsistensi Flat Earth soal ketinggian kubah bumi memang sudah sangat fatal. Dulu memakai jargon HANE, sekarang White Alice. Entah nanti pakai klaim apa lagi.
Masalah pada troposcatter berada pada kapasitasnya yang rendah. Hanya bisa digunakan untuk mengobrol serta biaya yang terlalu tinggi untuk akses publik. Maka dari itu troposcatter hanya dipakai oleh militer.
Troposcatter sempat dilepas ke publik hingga 1970an, namun untuk berkomunikasi, orang harus datang ke stasiun antena. Sinyal hanya bisa diterima di satu tempat.
Andaikan transmitter dan receiver troposcatter berada di Jakarta dan Bandung, sementara orang yang ingin kalian ajak berkomunikasi tinggal di Cirebon. Apakah dia harus datang ke Bandung terlebih dahulu? Apakah ini disebut efisien?
Maka dari itu, instansi militer lebih tertarik dengan satelit militer dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya. Bahkan Indonesia berencana mengorbitkan satelit militer pada 2019.
Satelit militer itu berbeda dengan satelit lain, khusus digunakan oleh tentara |
Kesimpulannya, klaim tentang White Alice sendiri sudah mematahkan argumen Flat Earth dengan sendirinya. Sistem komunikasi troposcatter dipakai karena bumi berbentuk bulat.
Tidak ada alasan bagi Flat Earth untuk menjadikan White Alice sebagai ujung tombak melawan bentuk bumi globe.
KLAIM: Astronot yang terlibat harus menandatangani confidentiality agreement
Confidentiality Agreement adalah perjanjian untuk tidak membagikan detil pekerjaan ke publik. So, apakah benar para astronot harus menandatangani perjanjian tersebut?
Saya bahkan tak pernah mendengar persyaratan tersebut, NASA pun tidak memintanya.
Sederhananya Flat Earth 101 menganggap ratusan astronot telah berbohong. Inilah konsekuensi dari kepercayaan Flat Earth, tanpa bukti yang jelas langsung menuduh mereka berbohong.
Faktanya untuk keluar angkasa tidak harus menjadi astronot.
Penawaran terbang ke angkasa oleh perusahaan Virgin Galatic (sumber: Liputan6) |
Pergi ke angkasa dengan roket milik Blue Origin (sumber: National Geographic) |
Rusia buka paket perjalanan ke luar angkasa (sumber: JPNN) |
Kalau barangnya tidak ada, tidak mungkin ditawarkan (sumber: Facebook) |
Rencana SpaceX untuk mengirim manusia ke Mars, publik boleh mendaftar (sumber: The Guardian) |
Untuk saat ini, pergi ke angkasa luar hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berduit. Selama itu pula para FE dapat dengan percaya diri berteriak mereka yang ke angkasa adalah antek-antek Elite Global.
Jika kita kembali menilik sejarah, 100 tahun lalu hanya bangsawan yang bisa menaiki pesawat. Namun kini ongkos kuota internet per bulan sudah cukup untuk menjadi salah satu penumpang pesawat.
Kita hanya perlu menunggu program wisata ke luar angkasa menjadi mainstream dan mari kita saksikan apakah Flat Earth masih eksis atau akan punah.
Kebanyakan Flat Earth yang saya temui punya sifat Personal Incredulity, yakni ketika gagal memahami sesuatu yang rumit lalu menganggapnya tidak masuk akal. Contohnya ketika mereka mengatakan gravitasi tidak ada, menanyakan bahan bakar satelit, dan sebagainya.
Namun kesalahan logika seperti itu masih bisa diperbaiki dengan cara menjelaskannya kepada mereka. Sayangnya, banyak anggota Flat Earth juga punya karakter Self Denial Disorder, yaitu menolak segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya.
Seorang dengan karakter seperti itu akan sulit menerima fakta, tidak peduli seberapa jelas dan terang fakta tersebut. Bahkan dengan memberikannya tiket perjalanan ke luar angkasa tak lantas membuatnya melupakan kepercayaan terhadap Flat Earth.
Mereka menuntut kebenaran namun di saat yang sama justru menolak kebenaran itu sendiri. So, saran saya, jangan pernah membuang waktu kalian bersama kalangan Flat Earth garis keras..