Mesin Jet

Mesin jet adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam menghirup udara yang sering digunakan dalam pesawat. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama; mereka mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan ke arah yang berlawanan. Yang termasuk mesin jet antara lain turbojet, turbofan, rocket, ramjet, danpump-jet.

Mesin ini menghirup udara dari depan dan mengkompresinya. Udara digabungkan dengan bahan bakar, dan dibakar. Pembakaranmenambah banyak peningkatan energi dari gas yang kemudian dibuang ke belakang mesin. Proses ini mirip dengan siklus empat-gerak, dengan induksi, kompresi, penyalaan, dan pembuangan terjadi secara berkelanjutan. Mesin menghasilkan dorongan karena percepatanudara yang melaluinya; gaya yang sama dan berlawanan yang dihasilkan adalah dorongan bagi mesin.
Mesin jet mengambil massa udara yang relatif sedikit dan mempercepatnya dengan jumlah yang besar, di mana sebuah pendorongmengambil massa udara secara besar dan mempercepatnya dalam jumlah kecil. Pembuangan kecepatan tinggi dari mesin jet membuatnya efisien pada kecepatan tinggi (terutama kecepatan supersonik) dan ketinggian tinggi. Pada pesawat pelan dan yang membutuhkan jarak terbang pendek, pendorong yang menggunakan turbin gas, yang umumnya dikenal sebagai turboprop, lebih umum dan lebih efisien. Pesawat sangat kecil biasanya menggunakan mesin piston untuk menjalankan pendorong tetap turboprop kecil semakin lama semakin kecil dengan berkembangnya teknologi teknik.
Efisiensi pembakaran sebuah mesin jet, seperti mesin pembakaran dalam lainnya, dipengaruhi besar oleh rasio volume udara yang dikompresi dengan volume pembuangan. Dalam mesin turbin kompresi udara dan bentuk "duct" yang melewati ruang pembakaran mencegah aliran balik dari situ dan membuat pembakaran berkelanjutan dimungkinkan dan proses pendorongan.
Mesin turbojet modern modular dalam konsep dan rancangan. Inti penghasilan-tenaga utama, sama dalam seluruh mesin jet, disebut sebagai generator gas. Dan juga modul tambahan lainnya seperti gearset pengurang dorongan (turboprop/turboshaft), kipas lewat, dan "afterburner". Jenis alat tambahan dipasang berdasarkan penggunaan pesawat.

Perkembangan teknologi mesin jet
Mesin jet atau yang juga dikenal sebagai mesin turbin gas juga dikembangkan tidak hanya untuk pesawat terbang tetapi juga untuk kapal dan di darat untuk kendaraan terutama kendaraan berat seperti tank dan mesin-mesin pembangkit listrik dan mesin untuk industri. Ada empat jenis mesin turbojet antara lain mesin turbojet dan turbofan yakni mesin yang tenaganya diperoleh dari reaksi yang didapat dari daya dorong semburan jet-nya. Jenis yang lain adalah turboprop dan turboshaft yang bekerja dengan prinsip lain yakni energi dari gas panasnya digunakan untuk memutar/menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan baling-baling atau dikenal juga dengan sebutan power output shaft.
Mesin rekasi jet sederhana kemudian dikembangkan menjadi twin-spool low by pass ratio turbojet. Kini dari turbojet low by-pass ratio, berkembang menjadi triple-spool front fan high by-pass ratio turbojet atau lebih dikenal sebagai high bypass turbofan dan fanjet. Masih berupa konsep adalah mesin prop-fan dan UDF (unducted fan) dan contra rotating-fan.
Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin Rolls-Royce Olypus 593 yang digunakan untuk pesawat Concorde. Versi lain adalah mesin Marine Olympus yang memiliki kekuatan 28.000 hp (daya kuda atau setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati 20.000 ton dengan operasi berkecepatan tinggi.

Mesin Turbofan
Mesin Turbofan adalah mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat terbang baik komersial maupun pesawat tempur. Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran.
Udara yang di by-pass ini ada yang dicampur dengan udara panas pembakaran pada turbin bagian belakang seperti pada mesin Rolls-Royce Spey yang digunakan pada pesawat Fokker F-28. Ada pula yang disalurkan dengan pipa-pipa halus ke atmosfer. Mesin yang menggunakan type ini contohnya adalah mesin RB211 yang digunakan pada pesawat Boeing B 747 danGE CF6-80C2 yang digunakan pada pesawat DC-10 serta P &W JT 9D.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur type Hawk Mk 100 dan Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1 yang digunakan AU Jepang.
Kemudian mesin high by-pass turbofan yang diterapkan pada mesin CFM56-5C2 yang dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang dipakai pada Boeing B-737 serie 300, 400 dan 500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan SNECMA dari Perancis.
Pada pesawat militer, mesin turbofan yang diterapkan antara lain adalah mesin TF39-1C yang dipakai pada pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy, kemudian GE F110 yang dipakai padaF-16, GE F118 yang bertype non-augmented turbofan yang diterapkan pada pesawat pembom stealth Northrop-Grumman B-2 dan pembom B-1 dengan mesin non augmented turbofanGE F101.

Mesin Turboprop
Mesin Turboprop adalah mesin turbojet dengan turbin tambahan yang dirancang sedemikian rupa untuk menyerap semburan sisa bahan bakar yang sebelumnya menggerakkan kompresor. Pada prakteknya selalu ada sisa semburan gas dan sisa inilah yang dipakai untuk mengerakkan turbin yang dihubungkan ke reduction gear, biasanya terletak di bagian mesin, memutar baling-baling.
Jenis mesin ini irit bahan bakar untuk pesawat berkecepatan rendah/sedang dan terbang rendah (400 mil per jam/30.000 kaki). Melalui teknologi maju, selain irit juga menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah dan mampu meluncurkan pesawat degnan kecepatan 400 mil per jam.
Contoh mesin turboprop yang populer adalah mesin Rolls-Royce Dart yang dipakai pada pesawat Britih Aerospace atau BAe (dulu Hawker Siddeley) HS-748 dan Fokker F-27. Kemudian mesin Rolls-Royce Tyne yang digunakan pada pesawat jenis Transall C-160 dan BAe Vanguard.
Mesin jenis ini tenaganya diukur dengan total equivalent horsepower (tehp) atau kilowatt(kW)-shaft horsepower (shp) plus sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan take-off power 4.985 tehp (3.720 kW) sampai 6.100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turpboprop yang paling kuat dan irit bahan bakar.

Mesin Turboshaft
Mesin Turboshaft sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-nya dihubungkan langsung dengan reduction gearbox atau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga tenaganya diukur dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW).
Jenis mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan helikopter, yakni menggerakan rotor utama maupun rotor ekor (tail rotor) selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim termask untuk pembangkit listrik, stasiun pompa gas dan minyak, hovercraft, dan kapal.
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada helikopter type Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King. Sedangkan versi Industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls-Royce RB211 dengan 35.000-40.000 shp.
Contoh lain adalah mesin GE T64 yang dipakai pada helikopter Sikorsy CH-53, pesawat amfibi Shin Meiwa PS-1, G-222 Aeritalia-pesaing CN-235 dan helikopter Lockheed AH-56A.

Getaran dan Gelombang

A. Pengertian Getaran
Pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai
bandul? Jarum jam tersebut bergerak akibat adanya gerak
bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran.
Marilah kita selidiki apa sebenarnya getaran itu.
Sesaat setelah gaya tarik kamu lepaskan, bandul bergerak
bolak-balik melalui titik setimbang. Gerak seperti ini disebut
getaran. Jadi, getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik
setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali
bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut.

B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Getaran merupakan jenis gerak yang mudah kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari, baik gerak alamiah maupun
buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu.
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali
getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T).
Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu
getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri.
Hubungan frekuensi dan periode secara matematis
ditulis sebagai berikut.
T =1\f
dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)

Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi
adalah getaran per sekon atau disebut juga dengan hertz
(Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang
berjasa di bidang gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi,
satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.


C. Pengertian Gelombang
Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat
menyenangkan,
bukan? Demikian indahnya ciptaan Tuhan.
Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut
terlihat bergelombang dari tengah menuju pantai dan
semakin lama semakin kecil, lalu akhirnya menerpa pesisir
pantai. Jadi, apa sebenarnya ombak itu?

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.

D. Gelombang Mekanik
Memerlukan Medium untuk
Merambat
Gelombang merupakan salah satu konsep Fisika yang
sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali gejala
alam yang menggunakan prinsip gelombang. Sebagai
makhluk yang paling pandai, manusia memiliki kewajiban
untuk selalu mempelajari gejala alam ciptaan Tuhan untuk
mengambil manfaat bagi kehidupan manusia. Kamu dapat
berkomunikasi dengan orang lain sebagian besar dengan
memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi.
Kamu dapat mendengarkan radio atau menonton televisi
karena adanya gelombang radio.
Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik
dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan
gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah
gelombang yang dapat merambat tanpa medium, misalnya
gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.
Dari kedua jenis gelombang tersebut, yang akan kamu
pelajari adalah gelombang mekanik.
Berdasarkan arah perambatannya, gelombang mekanik
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal
dan gelombang longitudinal.

1. Gelombang Transversal
Pada saat kamu menggetarkan slinki ke arah samping,
ternyata arah rambat gelombangnya ke depan, tegak lurus
arah rambatnya. Gelombang seperti ini disebut gelombang
transversal. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang
yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
Contoh lain dari gelombang transversal adalah
gelombang pada permukaan air, dan semua gelombang
elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang
radio, ataupun gelombang radar.

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah
getarnya tegak lurus dengan arah rambatan. Pada saat kamu mendorong slinki searah dengan
panjangnya, gelombang akan merambat ke arah temanmu
berbentuk rapatan dan renggangan. Jika kamu perhatikan,
arah rambat dan arah getarnya ternyata searah. Gelombang
seperti itu disebut gelombang longitudinal. Jadi, gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar
dengan arah rambatannya. Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang
ditempatkan di dalam tabung tertutup merupakan contoh
gelombang longitudinal. Pernahkah kamu memompa ban
sepeda atau menggunakan alat suntik mainan? Pada saat
kamu menggunakan pompa, kamu mendorong atau menekan
alat tersebut. Partikel-partikel gas dalam pompa membentuk
pola rapatan dan renggangan sehingga mendorong udara
keluar.

E. Panjang Gelombang
Kamu sudah mengetahui bahwa pola gelombang transversal
berbentuk bukit dan lembah gelombang, sedangkan
pola
gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan.
Panjang satu bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu
renggangan didefinisikan sebagai panjang satu gelombang.
Pada pembahasan tentang getaran kamu sudah mengetahui
tentang periode getaran. Besaran tersebut identik
dengan periode gelombang. Periode gelombang adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu panjang
gelombang. Jadi, satu gelombang dapat didefinisikan sebagai
yang ditempuh panjang satu periode. Panjang gelombang
dilambangkan dengan λ (dibaca lamda). Satuan panjang
gelombang dalam SI adalah meter (m).
Marilah kita pelajari panjang gelombang transversal dan
panjang gelombang longitudinal.

1. Panjang Gelombang Transversal
Jika kamu menggerakkan slinki tegak lurus dengan arah
panjangnya, terbentuklah bukit dan lembah gelombang.
Pola tersebut adalah pola gelombang transversal. Bukit gelombang adalah lengkungan a-b-c
sedangkan lembah gelombang adalah lengkungan c-d-e.
Titik b disebut puncak gelombang dan titik d disebut dasar gelombang. 
Kedua titik ini disebut juga perut gelombang.
Adapun titik a, c, atau e disebut simpul gelombang. Satu
panjang gelombang transversal terdiri atas satu bukit
dan satu lembah gelombang. Jadi, satu gelombang adalah
lengkungan a-b-c-d-e atau b-c-d-e-f. Satu gelombang sama
dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f.
Amplitudo gelombang adalah jarak b-b’ atau jarak d-d’.
Kamu dapat menyebutkan panjang gelombang yang lain,
yaitu jarak f-j atau jarak i-m.
Amplitudo gelombang adalah jarak b-b’ atau jarak d-d’.
Kamu dapat menyebutkan panjang gelombang yang lain,
yaitu jarak f-j atau jarak i-m. Pada Gambar 12.12 terdiri atas
4 gelombang.

2. Panjang Gelombang Longitudinal
Jika kamu menggerakkan slinki searah dengan
panjangnya dengan cara mendorong dan menariknya,
Satu panjang gelombang adalah jarak antara satu rapatan
dan satu renggangan atau jarak dari ujung renggangan
sampai ke ujung renggangan berikutnya.

F. Cepat Rambat Gelombang
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung
yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan menempuh
jarak tertentu dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian,
secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut.
v = s\t
Karena jarak yang ditempuh dalam satu periode (t = T)
adalah sama dengan satu gelombang (s = ) maka:
v = λ\T = f\λ
dengan: v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (s)
λ = panjang gelombang (m)

G. Pemantulan Gelombang
Pada saat kamu berteriak di lereng sebuah bukit, kamu
akan mendengar suaramu kembali setelah beberapa saat.
Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Bunyi
merupakan salah satu contoh gelombang mekanik.
salah satu sifat
gelombang adalah dapat dipantulkan. Dalam kehidupan
sehari-hari, kamu sering melihat pemantulan gelombang air
kolam oleh dinding kolam, ataupun gelombang ombak laut
oleh pinggir pantai. Dapat diterimanya gelombang radio dari
stasiun pemancar yang sedemikian jauh juga menunjukkan
bahwa gelombang radio dapat dipantulkan atmosfer bumi.

Tekanan

A Tekanan pada Zat Padat
Kamu telah mengenal gaya sebagai tarikan atau dorongan
pada sebuah benda. Apa pengaruh gaya terhadap permukaan
benda? Apakah yang dimaksud dengan tekanan? Coba kamu
perhatikan uraian di bawah ini!
Pernahkah kamu naik bis atau kereta api? Jika bis atau kereta
api yang kamu tumpangi penuh, terpaksa kamu harus berdiri,
bukan? Nah, ketika kamu berdiri, semakin lama kaki kamu
akan terasa pegal dan sakit. Tahukah kamu apa yang terjadi?
Perhatikan juga kendaraan berat yang digunakan untuk
memperbaiki jalan. Alat berat tersebut digunakan untuk
memadatkan jalan yang sedang diperbaiki sebelum dilapisi
aspal. Mengapa untuk meratakan jalan digunakan alat berat?
Contoh lain, jika kamu pernah melihat unta, kamu akan
mengetahui bahwa telapak kaki unta berbentuk melebar. Apa
gunanya kaki unta berbentuk demikian?


Ketika batang korek api kamu tekan di antara ibu jari dan
telunjukmu, kamu akan merasakan ibu jari dan telunjuk kamu
terasa sakit. Ketika kamu menambah tekanan, rasa sakit pun
semakin bertambah. Akan tetapi, ujung korek api dengan
gumpalan, memberikan tekanan yang relatif kecil daripada
ujung satunya.

Ketika kamu menambah gaya jepit pada kedua ujung korek
api, kamu akan merasakan tekanan dari kedua ujung korek api
pun semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya
tekanan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja. Ada
korelasi positif antara tekanan dan gaya.
Jadi, tekanan yang terjadi akibat adanya gaya terhadap bidang
sentuh dituliskan sebagai berikut.
P= F\A

Keterangan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas bidang sentuh gaya (m2)


Pada penjelasan di awal, diberikan beberapa contoh
penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
ini diberikan contoh lain penerapan konsep tekanan.

1. Kapak
Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan
sehingga memudahkan tukang kayu dalam memotong atau
membelah kayu. Orang yang memotong kayu dengan kapak
yang tajam akan lebih sedikit mengeluarkan tenaganya daripada
jika ia menggunakan kapak yang tumpul dengan gaya yang
sama. Jadi, kapak yang baik adalah kapak yang mempunyai
luas permukaan bidang yang kecil. Dalam bahasa sehari-hari
luas permukaan kapak yang kecil disebut tajam. Coba, sebutkan
alat-alat lain yang mempunyai prinsip kerja seperti kapak!

2. Sirip Ikan
Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak dalam
air karena memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang
lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar ke air ketika
sirip tersebut digerakkan. Akibatnya, ikan memperoleh gaya
dorong air sebagai reaksinya.

3. Sepatu Salju
Orang-orang yang hidup di daerah bersalju secara langsung
atau tidak telah memanfaatkan konsep tekanan. Mereka
membuat sepatu salju yang luas alasnya besar sehingga mampu
memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju. Hal ini
mempermudah mereka berjalan di atas salju.


B Tekanan Zat Cair
Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah mempelajari
konsep tekanan pada benda padat. Ketika kamu menjepit
sebatang korek api pada kedua ujungnya, tekanan akan
disebarkan pada luas bidang sentuh jari tanganmu dan ujung
korek api. Sebagai akibatnya kamu merasakan tekanan tersebut.
Konsep tekanan juga berlaku pada zat cair yang akan kamu
pelajari berikut ini.

1. Hukum Pascal
Sebuah kotak pejal kecil mengapung di dalam air.
Ukuran kotak tersebut sangat kecil sehingga
pengaruh gaya gravitasi dapat diabaikan. Kotak tersebut akan
mengalami tekanan oleh air dari segala arah yang diwakili oleh
arah anak panah. Besar tekanan air dari segala arah adalah sama.
Zat cair dapat memberikan tekanan walaupun zat cair tersebut
diam di suatu tempat.

Besarnya tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut.
P = ρ × g × h ...... (8.2) Keterangan:
P = tekanan hidrostatis (N/m2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)


2. Aplikasi Hukum Pascal
Peralatan-peralatan yang menggunakan prinsip kerja
Hukum Pascal antara lain dijelaskan sebagai berikut.
a. Dongkrak Hidrolik
Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil?
Bagian badan mobil yang akan diganti bannya harus diganjal
supaya badan mobil tidak miring. Untuk melakukan itu,
digunakan dongkrak hidrolik.
skema dongkrak hidrolik yang terdiri atas:
1) dua bejana yang berhubungan terbuat dari bahan yang
kuat misalnya besi
2) penghisap kecil dan penghisap besar
3) minyak pengisi bejana
 Tekanan ini sama dengan tekanan yang diterima pengisap
besar A2. (Ingat Hukum Pascal)
P1 = P2 ⇔ F1\A1 = F2\A2
              ⇔ F2 = A2\A1 x F1

Keterangan:
F1 = gaya pada penghisap kecil (N)
F2 = gaya pada penghisap besar (N)
A1 = luas penampang pengisap kecil (m2)
A2 = luas penampang pengisap besar (m2)


b. Rem Hidrolik
Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak
menggunakan Hukum Pascal. Pengendara mobil akan memerlukan
tenaga besar untuk menghentikan laju mobilnya.
Akan tetapi, dengan menerapkan Hukum Pascal pada sistem
rem mobil, pengemudi hanya perlu memberikan gaya kecil
untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini berupa
injakan kaki pada pedal rem.
Gaya diberikan pengemudi pada pedal rem. Gaya ini
diteruskan oleh minyak melalui pipa sehingga memberikan
gaya yang lebih besar pada rem yang terdapat di ban mobil.
Dengan demikian, laju mobil dapat dikurangi.


c. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
sebuah mesin hidrolik
pengangkat mobil yang digunakan di tempat pencucian
mobil. Secara umum, cara kerja mesin hidrolik tersebut sama
dengan dongkrak hidrolik.

d. Pompa Sepeda
Pernahkah kamu memompa ban sepeda? Apakah kamu
mengeluarkan banyak tenaga untuk melakukannya? Jika
kamu merasa kelelahan, dapat dipastikan bahwa kamu
menggunakan pompa yang tidak memanfaatkan sistem Pascal.
Ada dua jenis pompa sepeda, yaitu pompa biasa dan
pompa hidrolik. Kamu akan lebih mudah memompa ban
sepedamu menggunakan pompa hidrolik karena sedikit
mengeluarkan tenaga.

e. Mesin Pengepres Kapas (Kempa)
Mesin ini digunakan untuk mengepres kapas dari perkebunan
sehingga mempunyai ukuran yang cocok untuk
disimpan atau didistribusikan. Cara kerja alat ini adalah
sebagai berikut. Gaya tekan dihasilkan oleh pompa yang
menekan pengisap kecil. Akibat gaya ini, pengisap besar
bergerak ke atas dan mendorong kapas. Akibatnya, kapas
akan termampatkan.


2. Bejana Berhubungan
Pernahkah kamu berpikir mengapa air sumur tidak
pernah kering walaupun setiap saat kamu pompa airnya.
Apabila kamu perhatikan dasar kolam, laut, atau danau tidak
rata. Ada bagian yang dalam, ada yang dangkal, dan ada
pula yang curam seperti palung laut. Namun, bagaimanakah
permukaan airnya? Tuhan menciptakan permukaan air
selalu rata.


Adapun alat-alat yang menggunakan prinsip bejana
berhubungan di antaranya sebagai berikut.

a. Cerek
Cerek adalah alat untuk memudahkan ketika menumpahkan
air minum pada gelas. Ketika cerek dimiringkan,
permukaan air di dalam cerek selalu rata sehingga memudahkan
air keluar dari corong sesuai dengan kemiringannya.
Oleh karena itu, kamu dapat mengatur keluarnya air dari
dalam cerek.

b. Penyipat Datar
Pernahkah kamu perhatikan seorang tukang bangunan
yang sedang mengukur ketinggian suatu tempat, tetapi
permukaan tanahnya tidak rata atau cukup jauh? Alat apakah
yang mereka gunakan? Tentu mereka tidak menggunakan
mistar atau meteran untuk mengukurnya karena dengan
menggunakan alat tersebut akan menyulitkan. Tukang
bangunan biasanya menggunakan alat sederhana yang
terbuat dari selang plastik yang diisi air. Alat itu disebut
penyipat datar. Penyipat datar yang dibuat pabrik disebut
water pass. Penyipat datar sederhana digunakan dengan cara

menempatkan permukaan air dari satu ujung dengan
tinggi yang telah ditentukan, sedangkan ujung yang lain
diturun-naikkan sehingga permukaan airnya tetap. Apabila
permukaan airnya sudah diam, berarti ketinggian kedua
tempat tersebut sama.


c. Sumur
Keberadaan air di dalam sumur pompa ataupun sumur
tradisional disebabkan oleh berlakunya prinsip bejana
berhubungan. Oleh karena itu, sumur harus berada di bawah
permukaan air tanah supaya airnya tidak pernah kering.
Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku pada bejana yang
pipanya sempit atau pipa kapiler.


3. Hukum Archimedes
Apabila kamu berdiri di dalam kolam renang yang
sedang diisi air, semakin penuh air kolam tersebut kamu
akan merasa seolah-olah badanmu semakin ringan. Bahkan
apabila air kolam sudah sampai kepala, kamu dapat terapung.
Prinsip ini biasa juga digunakan agar kapal laut terapung di
permukaan air.

Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata
beratnya seolah-olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan
neraca pegas yang lebih kecil. Peristiwa ini tentu bukan
berarti ada massa benda yang hilang, namun disebabkan oleh
suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya berlawanan
dengan arah berat benda. Gaya apakah itu?
Seorang ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari
hal ini dengan cara memasukkan dirinya pada bak
mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang sama dengan
hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih ringan
ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya
ke atas (FA). Apabila kamu lihat hasil percobaanmu, ternyata
gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi
dengan berat benda di dalam air.
FA= wu–wa (11–8)
dengan: FA = gaya apung atau gaya ke atas (N)
wu = gaya berat benda di udara (N)
wa = gaya berat benda di dalam air (N)
Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya
air yang didesak oleh benda tersebut. Semakin besar air
yang didesak maka semakin besar pula gaya apungnya.
Hasil penemuannya dikenal dengan Hukum Archimedes
yang menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke
dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan
mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh
benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

FA = wf   (11–9)
Karena
wf = mf g
dan
mf = f V
maka
wf = f Vg (11–10)
dengan: FA = gaya apung (N)
             Pf = massa jenis zat cair (kg/m3)
             V = volume zat cair yang didesak atau volume benda yang tercelup (m3)
             g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)


a. Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam
tiga keadaan, yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam.
Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur
banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam.
Pada badan kapal selam terdapat bagian yang dapat diisi
udara dan air. Ketika kapal selam ingin terapung maka bagian
tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang, udaranya
dikeluarkan dan diisi dengan air sehingga mencapai keadaan
melayang. Jika ingin tenggelam maka airnya harus lebih
diperbanyak lagi.

b. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis
zat cair. Biasanya alat ini digunakan oleh usaha setrum
accu. Untuk mengetahui bahwa air accu itu sudah tidak
bisa digunakan maka harus diukur dengan hidrometer. Cara
menggunakan alat ini adalah dengan mencelupkannya pada
zat cair yang akan diukur massa jenisnya. Kemudian, dilihat
skala permukaan zat cair dan nilai itulah yang merupakan
nilai massa jenis dari zat cair tersebut.

c. Jembatan Ponton
Di pelabuhan kamu dapat melihat jembatan yang terbuat
dari drum-drum besar yang mengapung di atas air. Jembatan
ini disebut jembatan ponton. Drum-drum itu biasanya terbuat
dari besi dan di dalamnya diisi dengan udara sehingga massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair.

d. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes
di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga
balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas,
misalnya diisi udara yang dipanaskan.

D. Tekanan Udara
Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan langit
sebagai "atap yang terpelihara" yang disebut atmosfer.
Atmosfer ini diciptakan Tuhan dengan sesempurna mungkin
sehingga dapat menjaga dari seluruh kemungkinan yang
dapat merusak bumi yang kamu cintai ini. Misalnya,
meteor-meteor yang jatuh ke bumi akan hangus terbakar
digesek oleh lapisan atmosfer, angin matahari yang sangat
berbahaya bagi manusia dibelokkan oleh medan magnet
bumi serta radiasi ultraviolet yang juga berbahaya sebagian
diserap oleh atmosfer sehingga kadarnya jadi bermanfaat
bagi manusia. Dengan kata lain, atmosfer atau disebut juga
udara diciptakan khusus untuk kehidupan manusia.
Atmosfer memiliki tekanan seperti halnya zat cair.
Tekanan udara sangat memengaruhi cuaca. Terjadinya angin
merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan
tekanan atmosfer di dua daerah yang berdekatan. Angin
bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar perbedaan
tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus
sehingga terjadi keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan
ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat pemanasan sinar
matahari. 

1. Ketinggian Memengaruhi
Tekanan Atmosfer
Setiap zat memiliki berat, termasuk udara, namun berat
udara sangatlah ringan dibandingkan dengan zat-zat yang
lain. Kamu sudah mengetahui bahwa tekanan hidrostatis
disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri, begitupun halnya
dengan tekanan udara. Tekanan udara (tekanan atmosfer)
disebabkan oleh berat udara yang menekan lapisan atmosfer
bagian bawah sampai ke ketinggian tertentu. Tekanan
atmosfer dapat dimisalkan dengan tekanan zat cair. Semakin
dalam suatu zat cair maka semakin besar tekanannya, begitu
pula tekanan atmosfer. Mulai dari bagian atas atmosfer
bumi hingga ke bawah akan semakin besar sehingga
beratnya semakin besar. Dengan kata lain, semakin rendah
permukaannya, semakin besar tekanan udaranya. Sebaliknya,
semakin tinggi permukaan bumi akan semakin rendah
tekanan udaranya. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu atmosfer (1 atm = 76 cmHg). 
Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang sebesar 1 cmHg. Berikut
ini data hasil perhitungan tekanan udara berdasarkan
ketinggiannya.

2. Alat Ukur Tekanan
Bagaimanakah cara mengukur tekanan seperti
didapatkan pada Tabel 11.1? Apakah alat ukur yang
digunakan? Pada abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan
Italia bernama Evangelista Torricelli (1608–1647) mencoba
mengukur tekanan udara. Karena keuletannya, dia berhasil
melakukan percobaan untuk membuktikan tekanan udara
dengan memperkenalkan alat pengukur tekanan yang
disebut barometer pertama yang sangat sederhana. Alatnya
hanya menggunakan sebuah pipa kaca yang panjangnya
1 meter dengan salah satu ujungnya tertutup dan raksa.
Torricelli melakukan percobaan di daerah pantai pada
ketinggian permukaan laut. Caranya, pipa kaca diisi dengan
air raksa sampai penuh, kemudian pipa yang terbuka tersebut
dimasukkan ke dalam bejana berisi raksa.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer.
Barometer banyak jenisnya, salah satunya sudah dibahas
di atas, yaitu Barometer Torricelli. Barometer Torricelli
tentu tidak praktis karena kamu harus membawa alat yang
tingginya 1 meter dengan raksa yang sangat berbahaya
apabila uapnya terisap olehmu. Hal ini disebabkan massa
jenis uap raksa sangat berat sehingga apabila terisap ke
paru-paru sulit untuk keluar lagi. Oleh sebab itu, para ahli
berusaha membuat alat pengukur tekanan udara yang
praktis, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Barometer Fortin
Barometer raksa disebut barometer Fortin karena
yang pertama membuatnya adalah seorang ahli Fisika
berkebangsaan Prancis Nicolas Fortin walaupun yang kali
pertama menemukannya Torricelli. Barometer ini dapat
mengukur dengan teliti karena dilengkapi dengan skala
nonius atau skala vernier seperti halnya dalam jangka sorong.
Ketelitian alat ukur ini mencapai 0,01 cmHg. Barometer ini
cukup panjang seperti halnya barometer Torricelli sehingga
sulit untuk dibawa-bawa.

b. Barometer Logam
Barometer logam disebut barometer aneroid. Barometer
ini banyak digunakan di Badan Meteorologi dan Geofisika untuk
memperkirakan cuaca dengan mengukur tekanan udaranya.
Barometer logam biasa juga disebut barometer kering.
Barometer logam lebih praktis untuk dibawa-bawa dan
skalanya mudah dibaca karena berbentuk lingkaran. Bagian
utama dari barometer ini adalah sebuah kotak logam kecil
berisi udara dengan tekanan yang sangat rendah. Permukaan
kotak dibuat bergelombang agar lebih mudah melentur di
bagian tengahnya. Jika tekanan bertambah, bagian atas dan
bawah kotak mengempis sehingga menekan kotak logam
yang berisi udara. Akibatnya, tekanannya naik dan akan
menggerakkan tuas yang menarik rantai kiri sehingga jarum
penunjuk barometer akan menyimpang ke kanan dengan
menunjukkan angka tertentu.















ENERGI DAN USAHA




ENERGI DAN USAHA


1. Pengertian Energi
Ketika kamu berolahraga, misalnya main basket. Kamu
mengeluarkan tenaga untuk berlari dan memainkan bola. Otot-otot
tubuhmu mengubah energi kimia yang diperoleh dari
makanan menjadi energi otot yang digunakan untuk bergerak.
Perhatikan jika kamu menyetrika baju sekolahmu! Kamu
pasti menggunakan setrika listrik untuk melakukannya. Setrika
dapat digunakan jika terhubung dengan sumber arus listrik.
Di dalam setrika terdapat komponen-komponen elektronika
yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Perhatikan juga jika kamu melempar bola ke atas dan jatuh
di tanah yang agak lembek! Apa yang terjadi? Batu yang kamu
lemparkan akan meninggalkan jejak di tanah dan menimbulkan
suara. Dalam hal ini, batu mempunyai energi gerak dan mengubahnya
menjadi gaya untuk dapat meninggalkan jejak dan menimbulkan
suara. Dari mana energi batu yang kamu lemparkan?
Pada bagian selanjutnya kamu akan mengetahuinya.
Kamu memperoleh energi untuk bermain basket, setrika memperoleh energi listrik
untuk memanaskan elemen pemanasnya yang digunakan untuk
merapikan baju, batu yang dilemparkan mempunyai energi
untuk dapat meninggalkan jejak di tanah dan menimbulkan
suara. Dengan demikian, energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha.



2. Bentuk-Bentuk Energi
Jika kamu memperhatikan contoh-contoh yang diberikan,
terlihat bahwa ada bermacam-macam energi. Pada saat kamu
main basket kamu memperoleh energi kimia dari makanan yang
kamu konsumsi dan mengubahnya menjadi energi gerak.
Setrika mempunyai energi listrik yang diubahnya menjadi
energi panas. Batu yang dilemparkan mempunyai energi
mekanik yang diubah menjadi energi gerak dan energi bunyi.




a. Energi Kimia
   Seperti telah disinggung sebelumnya, makanan yang kamu
   makan dan minuman yang kamu minum mengandung
   energi kimia. Zat-zat kimia yang terkandung di dalam
   makanan dan minuman tersebut dapat menghasilkan energi
   kimia karena di dalam tubuhmu sebenarnya terjadi reaksi
   kimia yang mengubah zat-zat yang terkandung dalam
   makanan menjadi energi. Gas, bensin, solar, batu bara, dan
   minyak tanah juga merupakan sumber energi kimia. Jika
   contoh-contoh sumber energi tersebut direaksikan, dapat
   menghasilkan energi.


b. Energi Listrik
   Saat kamu menonton televisi atau mendengarkan radio,
   darimana televisi dan radio memperoleh energi? Televisi dan
   radio serta alat-alat elektronika lainnya memperoleh energi
   dari energi listrik. Pada televisi, energi listrik ini diubah
   menjadi energi cahaya dan energi bunyi, sedangkan pada
   radio diubah menjadi energi bunyi.


c. Energi Panas
   Energi panas sering disebut juga energi kalor, merupakan
   salah satu bentuk energi yang berasal dari partikel-partikel
   penyusun suatu benda. Mengapa partikel-partikel suatu
   benda dapat menghasilkan energi panas? Kamu telah
   mengetahui bahwa setiap benda tersusun oleh partikelpartikel.
   Jika ada sesuatu yang dapat membuat partikelpartikel
   ini bergerak, benda tersebut akan menghasilkan
   energi panas. Kamu mungkin pernah mendengar bahwa
   orang dapat membuat api dari kayu kering yang digosokgosokkan.
   Kayu-kayu kering yang saling digosokkan akan
   menimbulkan panas yang dapat membakar bahan-bahan
   yang mudah terbakar.


d. Energi Bunyi
   Untuk mengamati energi bunyi, lakukan kegiatan sederhana
   berikut. Peganglah sebuah mistar, kemudian getarkan mistar
   tersebut. Kamu akan mendengar bunyi yang dihasilkan dari
   getaran mistar tersebut. Dapatkah kamu menjelaskannya?
   Ketika penggaris kamu getarkan, partikel-partikel udara di
   sekitar mistar akan ikut bergetar, partikel-partikel inilah yang
   menimbulkan bunyi. Dengan demikian, bunyi dapat
   dihasilkan oleh getaran partikel udara di sekitar sumber bunyi.




e. Energi Nuklir
   Pernahkah kamu mendengar energi nuklir? Reaksi nuklir
   terjadi karena reaksi inti di dalam inti radioaktif. Contoh
   energi nuklir terjadi pada ledakan bom atom dan reaksi inti
   yang terjadi di Matahari. Energi nuklir dapat digunakan
   sebagai energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
   Di Matahari, terjadi reaksi inti fusi yang menghasilkan
   energi nuklir yang sangat besar sehingga energi ini
   merupakan sumber energi utama di bumi.




3. Perubahan Energi
Ketika sebuah batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut
memiliki energi. Jika batu tersebut jatuh ke tanah, energi ini
akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada tanah
yang menjadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi.
Jika jumlah energi tersebut dihitung, jumlah total energi tersebut
adalah sama. Energi gerak yang dimiliki batu yang jatuh akan
sama dengan energi bunyi ditambah energi kalor. Untuk
mengetahui perhitungan energi secara kuantitatif akan
dijelaskan pada bagian lain. Jadi, energi tidak pernah hilang,
tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
Dengan konsep di atas, maka energi dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak semua energi dapat
langsung dimanfaatkan tetapi perlu diubah ke bentuk lain.
Contoh perubahan energi antara lain sebagai berikut.
a. Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika
listrik, kompor listrik, dan solder listrik.
b. Energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu.
c. Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada
penyetruman (pengisian) aki.
d. Energi cahaya menjadi energi kimia, misalnya fotosintesis.




3. Energi Mekanik
Pernahkah kamu melihat buah jatuh dari pohonnya? Buah
yang jatuh dari suatu ketinggian tersebut memiliki energi
mekanik. Apa yang dimaksud energi mekanik? Energi mekanik
adalah energi yang dimiliki suatu benda yang berkaitan dengan
gerak. Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi
kinetik. Berikut penjelasan kedua energi tersebut.


a. Energi Potensial
Untuk mengamati energi potensial, lakukan kegiatan
sederhana berikut! Peganglah sebuah batu. Julurkan tanganmu
ke depan, kemudian lepaskan batu tersebut. Batu akan
jatuh menimpa lantai dan kamu dapat mendengar suaranya.
Sekarang, berjongkoklah di lantai, kemudian angkat batu
kurang lebih 5 cm dari ubin. Kemudian, lepaskan. Kamu
akan mendengar suara benturan batu dengan lantai lebih
pelan. Mari kita amati peristiwa tersebut. Pada suatu
ketinggian, batu memiliki energi. Pada saat batu masih
dipegang, batu tersebut tidak dapat melakukan usaha. Akan
tetapi, ketika dilepaskan dari ketinggian, batu dapat bergerak
ke bawah. Berarti, batu tersebut mempunyai energi untuk
melakukan gerak. Bentuk energi ini dapat kamu buktikan
dengan suara benturan batu dengan lantai. Hal ini
menandakan energi tersebut telah berubah menjadi energi
bunyi. Jika batu tersebut dijatuhkan dari ketinggian 5 cm,
bunyi akibat benturan batu dengan lantai terdengar lebih
pelan. Hal ini menunjukkan bahwa energi dari ketinggian
ini lebih kecil daripada energi yang dihasilkan sewaktu kamu
berdiri.
Percobaan sederhana tersebut membuktikan adanya energi
potensial. Jadi, energi potensial adalah energi yang disebabkan
oleh posisi benda. Pada kasus ini, posisi benda
adalah ketinggian diukur dari lantai. Semakin besar
ketinggian batu dari lantai, semakin besar pula energi
potensial yang dimiliki batu tersebut.Energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda. Kamu akan mendengar
bunyi lebih keras ketika menjatuhkan sebongkah batu yang
massanya lebih besar daripada bunyi yang dihasilkan oleh
jatuhnya batu kecil. Dari uraian di atas, energi potensial dapat
ditulis ke dalam bentuk matematis sebagai berikut.
Ep = m × g × h ....... (7.1)
Keterangan:
EP = energi potensial (Joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)




b. Energi Kinetik
Mengapa peluru yang keluar dari sebuah senapan sangat
berbahaya jika mengenai manusia, padahal massa peluru
hanya beberapa gram? Meskipun massanya kecil, peluru
yang keluar dari senapan memiliki energi yang sangat besar.
Hal ini disebabkan peluru tersebut mempunyai kelajuan yang
sangat besar. Jika massa peluru tersebut diperbesar dengan
gaya yang sama, energinya akan semakin besar pula. Energi
apakah yang dimiliki peluru yang keluar dari senapan?
Energi tersebut dinamakan energi kinetik. Jadi energi
kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki
sebuah benda karena kelajuannya.
Pada kasus peluru yang keluar dari senapan dapat disimpulkan
bahwa besar energi kinetik bergantung pada massa
benda dan kecepatannya. Energi kinetik dapat dirumuskan
sebagai berikut.
E= 1\2×m×v ....... (7.2)
Keterangan:
Ek = energi kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)




c. Energi Potensial dan Energi Kinetik pada Benda Bergerak
Perhatikan kembali batu yang kamu jatuhkan dari suatu
ketinggian. Ketika batu berada pada suatu ketinggian, batu
bermassa m pada suatu ketinggian h mempunyai energi
potensial EP yang besarnya m × g × h.
Ketika batu tersebut dijatuhkan, energi potensial tersebut
berubah menjadi energi kinetik. Semakin bergerak ke
bawah, energi potensialnya semakin berkurang dan energi
kinetiknya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan semakin
bergerak ke bawah, ketinggian batu tersebut dari lantai
semakin kecil (energi potensial berkurang) dan kelajuannya
semakin besar (energi kinetiknya bertambah).
Pada ketinggian tertentu, batu akan mempunyai energi
potensial sama dengan energi kinetiknya. Pada akhirnya,
batu tersebut jatuh ke lantai. Pada saat ini, energi yang
dimiliki batu seluruhnya merupakan energi kinetik.


d. Hukum Kekekalan Energi
Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai bentukbentuk
energi. Kamu tidak dapat bermain basket terusmenerus
tanpa istirahat, makan, dan minum karena energi
kimia dalam tubuhmu yang diperoleh dari makanan akan
habis. Energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan,
tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum kekekalan energi.
Ketika batu kamu jatuhkan dari suatu ketinggian, terjadi
perubahan energi yaitu energi potensial menjadi energi
kinetik. Pada akhirnya, energi kinetik ini pun akan berubah
menjadi bentuk lain ketika batu sampai di lantai. Marilah
kita selidiki hukum kekekalan energi pada kasus benda jatuh
bebas.
Pada sebuah benda yang jatuh bebas, terdapat dua buah
energi yaitu energi mekanik. Energi mekanik terdiri atas
energi potensial dan energi kinetik. Meskipun energi
potensial benda yang jatuh bebas akan semakin kecil ketika
ketinggian semakin rendah, tetapi di sisi lain energi
kinetiknya bertambah. Dengan demikian energi mekaniknya
tetap sama (konstan).
Pada kedudukan 1, energi mekanik seluruhnya merupakan


energi potensial. Dapat dituliskan sebagai berikut.
Em = Ep = m × g × h
Pada kedudukan 2, energi mekanik merupakan jumlah
energi potensial dan energi kinetik. Dapat dituliskan sebagai
berikut.
Em = Ep+ Ek
= m × g × h + 1\2 × m × v2
Pada kedudukan 3, energi mekanik seluruhnya merupakan
energi kinetik. Dapat dituliskan sebagai berikut.
Em = Ek = 1\2 × m × v2




B. Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mendengar
kata “usaha”. Misalnya, kamu berusaha keras mempelajari
pelajaran Fisika untuk mempersiapkan diri menghadapi
ulangan. Seorang atlet balap sepeda berusaha keras untuk
menghadapi olimpiade. Romi berusaha mendorong lemari
sejauh 3 meter.


1. Pengertian Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari usaha berarti upaya manusia
untuk melakukan sesuatu guna tujuan tertentu. Apa pengertian
usaha dalam Sains? Sebuah benda dikatakan melakukan usaha
jika ada gaya yang dilakukan pada benda tersebut atau benda
tersebut memberikan gaya yang menyebabkan benda tersebut
berubah posisinya. Dari tiga contoh yang diberikan di atas, coba
kamu tentukan mana yang merupakan usaha menurut Fisika
dan mana yang bukan.
Dari pengertian gaya, usaha (W) dapat dituliskan dalam
bentuk matematis, yaitu hasil kali antara gaya (F) dan
perpindahan (s). Dalam hal ini, usaha searah dengan gaya,
sehingga usaha merupakan besaran vektor.
Dalam bentuk matematis, usaha dapat dituliskan sebagai


berikut.
W = F × s ....... (7.3)
Kamu harus ingat bahwa gaya yang dimaksud dalam
persamaan ini adalah gaya yang searah dengan arah
perpindahan.
Seorang pramusaji yang sedang berjalan mengantarkan
makanan ke meja pelanggannya dikatakan tidak melakukan
usaha meskipun tangannya memberikan gaya untuk menahan
makanan yang dibawanya. Hal ini dikarenakan gaya yang
diberikan pramusaji tersebut tegak lurus dengan arah
berjalannya. Gaya tangannya ke atas dan arah berjalannya
mendatar.
Apa satuan usaha? Jika sebuah benda melakukan usaha
dengan gaya F = 1 N sehingga membuat benda bergeser 1 m,
usaha dan satuannya dapat dihitung sebagai berikut.


W = F × s
= 1 N × 1 m
= 1 Nm
Selanjutnya, diperoleh bahwa 1 Nm = 1 Joule.




2. Hubungan Energi dengan Usaha
Ketika kamu menarik sebuah kotak, kamu memberikan gaya
otot pada peti tersebut sehingga peti tersebut dapat bergerak.
Dalam peristiwa itu, energi kimia dalam otot berubah menjadi
energi gerak seperti yang telah kamu di depan, bahwa suatu
bentuk energi dapat diubah ke bentuk energi lain.
Dapat dikatakan bahwa proses melakukan usaha merupakan
cara untuk memindahkan energi. Usaha yang dilakukan suatu
benda sama dengan besarnya energi yang dipindahkan. Pada
contoh di atas, energi kimia di dalam ototmu digunakan untuk
menggeser kotak. Besarnya usaha untuk menggeser kotak
tersebut sama dengan besar energi otot.
Selain menggunakan energi kimia, usaha dapat juga
dilakukan oleh sebuah benda yang memiliki energi lain misalnya
energi listrik.
Kamu memegang batu pada suatu ketinggian h1, kemudian


batu tersebut kamu ubah kedudukannya ke tempat yang lebih
tinggi h2. Untuk melakukan itu, otot tanganmu melakukan
usaha yang besarnya sama dengan selisih energi potensial pada
ketinggian h2 (Ep2) dan energi potensial pada ketinggian h1 (Ep1).
Usaha di sini dapat dituliskan dalam bentuk persaman berikut.


Keterangan:
W = usaha (Joule)
E1 = energi pada keadaan 1 (Joule)
E2 = energi pada keadaan 2 (Joule)




C Daya
Pada pembahasan tentang gerak, kamu telah mengetahui
bahwa kecepatan adalah perubahan jarak per satu sekon.
Misalkan, sebuah mobil kecepatannya 20 m/s. Angka ini
mengandung arti bahwa dalam satu sekon, mobil tersebut
mampu menempuh jarak 20 m. Terlihat bahwa kecepatan
merupakan perubahan jarak setiap satu sekon.
Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika
perubahan energi ini diukur setiap satu sekon, akan didapatkan
sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha setiap satu sekon.
Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Dalam bahasa
Inggris, daya adalah power. Dengan demikian, daya dilambangkan
dengan P.
Secara matematis, daya dituliskan sebagai berikut.
P= W\t....... (7.5)
Keterangan:
P = daya (Joule/sekon)
W = usaha (Joule)
t = waktu (sekon)
Satuan daya yaitu Joule/sekon. Dalam satuan SI disebut
sebagai watt dilambangkan W.
1 watt = 1 Joule/sekon