Ada sejumlah materi di video yang tidak membahas Flat Earth, untuk itu saya kesampingkan. Saya akan fokus pada argumen Flat Earth saja, sementara pembahasan lain tidak saya tulis disini.
Secara singkat video ini mengandung banyak kebohongan dan berbagai ilusi untuk menipu penontonnya. Alasannya jelas, agar orang-orang percaya Flat Earth dan memerangi sekelompok orang bernama Elite Global yang entah ada atau tidak.
Ok, mari kita mulai...
KLAIM: Pernyataan Google, GPS tidak perlu satelit
Saya akan mengutip pernyataan si kreator video:
"Dengar sendiri kan, ternyata My Location pada Google tidak menggunakan GPS, tidak menggunakan satelit"
Coba fokus pada kalimat "...tidak menggunakan satelit"
Satu lagi upaya untuk mengelabui penonton. Silahkan sobat cek sendiri di video Google Maps for mobile with My Location (beta).
Silahkan tonton, dengarkan baik-baik, aktifkan subtitle. Apa kalian mendengar atau melihat bahwa Google menyebutkan satelit?
Silahkan download subtitle videonya melalui situs http://id.savefrom.net/. Kemudian temukan apakah ada tulisan satellite (satelit)?
Tentu saja tidak ada :p
Usahanya untuk memelintir informasi harus diakui cukup cerdik.
Google tidak mengatakan "tidak menggunakan satelit"
Google hanya mengatakan "My Location tidak menggunakan GPS"
Pahami perbedaannya.
Disini Google hanya menjelaskan cara kerja fitur My Location. Ingat, My Location bukan GPS. Lihat tahun video tersebut diunggah, tertulis 2007. Apa era tersebut smartphone dengan GPS?
My Location hanya menampilkan data lokasi kita sekarang, tidak real-time.
Sedangkan GPS menampilkan lokasi kita secara real-time, ketika kita bergerak beberapa meter saja sudah langsung terdeteksi.
Nah, My Location ini hanya memberikan informasi lokasi kita secara umum. Misalnya hanya menyebutkan kota, kecamatan, atau daerah tempat kita sekarang. Oke, saya kasih contoh:
Contoh akses My Location di komputer, komputer saya tidak memiliki GPS |
Ketika mengetik di Google dengan menuliskan My Location, maka akan muncul lokasi tempat tinggal kalian. Dimanapun kalian berada selama mengakses My Location di daerah yang sama hasilnya tetap saja seperti itu.
Saya pernah mencoba My Location pada ponsel Nokia Asha 201 (tidak ada fitur GPS). Hasilnya, My Location hanya menampilkan lokasi secara umum. Saya telah mencobanya di beberapa kota berbeda.
Mencoba My Location di Google Earth, hasilnya sama |
Begitulah My Location, kalian bisa mengujinya sendiri. Coba gunakan fitur tersebut sekarang, kemudian silahkan melangkah 500 meter dari lokasi kalian. Selama masih di daerah yang sama, My Location pun menampilkan hasil yang sama.
My Location tidak spesifik seperti GPS, untuk itulah ia hanya bisa memberikan nama lokasi secara umum.
Pahami perbedaannya |
Sementara itu GPS digunakan untuk mengetahui lokasi secara real-time dan spesifik. Harus saya akui si pembuat video pandai sekali mengelabui pernyataan. Dia mengatakan menyebutkan pernyataan sesat tersebut berkali-kali agar menjadi sugesti.
Kesimpulan:
- My Location dan GPS sangat berbeda
- My Location mendeteksi dari alamat IP perangkat
- My Location tidak menggunakan GPS
- My Location menggunakan menara telekomunikasi
- My location tidak butuh satelit
- GPS butuh satelit (Wikipedia)
KLAIM: Google Maps tidak menggunakan satelit
Saya akan fokus pada foto pesawat yang muncul pada video tersebut. Apa kalian percaya itu adalah drone dari Google?
Jika iya, maka kalian sudah berhasil ditipu oleh Flat Earth 101. Itu kan drone militer, buat apa Google punya drone militer? Google mau perang?
Jika iya, maka kalian sudah berhasil ditipu oleh Flat Earth 101. Itu kan drone militer, buat apa Google punya drone militer? Google mau perang?
Flat Earth pun suka menggunakan gambar palsu. Teriak pembohong tapi sendirinya... |
Ternyata foto tersebut adalah drone militer bernama General Atomics. Silahkan kalian baca di situs ini.
Foto kedua adalah drone DJI Phantom, bukan punya Google. Sepertinya pembuat video sengaja menaruhnya untuk memperkuat argumen.
Lanjut ke foto yang ketiga, foto tersebut asli namun logo Google adalah palsu. Drone tersebut bernama Predator. Kalian bisa cek di situs ini.
Tidak ada logo Google, klaim pada video hanya bohong belaka |
Google memang punya drone, seperti dikutip dari Kompas, drone Google digunakan untuk ujicoba penyebaran sinyal telekomunikasi, bukan mapping.
Lalu, bagaimana Google memotret citra bumi?
Ketinggian 38 mil (61 km), drone apa bisa setinggi itu? |
Kalian bisa melihat peta Google kadang terlihat awan bukan? Itu artinya direkam dari ketinggian, bahkan bisa zoom out hingga terlihat peta suatu negara.
Kata siapa Google tidak pakai satelit? |
Google menggunakan satelit untuk menangkap citra bumi dari sudut pandang top-down view. Google melakukannya secara rutin setidaknya data peta tidak lebih dari 3 tahun usianya.
Beberapa citra resolusi tinggi menggunakan pesawat terbang. Namun itu hanya sebagian kecil. Silahkan cek informasinya di Wikipedia atau Google: Our history in depth.
Bisa dilihat, Google sendiri yang bilang mereka pakai satelit.
Bisa dilihat, Google sendiri yang bilang mereka pakai satelit.
Masih bilang Google Maps tidak pakai satelit?
Punya bukti?
KLAIM: Loran > GPS
Oke, sebenarnya video tersebut tidak secara gamblang menyebutkan bahwa Loran lebih baik dibanding GPS yang katanya cuma tipuan belaka. Namun sebenarnya tersirat cukup jelas.
Loran itu teknologi yang sudah cukup tua, pertama kali diperkenalkan pada 1957 dan kemudian dipakai selama puluhan tahun di dunia militer. Tapi apakah Loran masih layak untuk digunakan?
Sepertinya timeline ini dapat menjelaskan (sumber: Wikipedia)
- 1957 Loran diperkenalkan
- 1960an Loran banyak digunakan
- 1970an Loran mulai digeser oleh solid state radio electronics
- 1980an sejumlah instalasi Loran di seluruh dunia dimatikan
- 1990an sistem navigasi satelit dilepas ke publik, Loran makin menyusut
- 2010 Loran di Amerika Serikat dan Kanada ditutup
- 2015 Loran di sebagian besar Eropa ditutup
Klaim di video terlalu melebih-lebihkan, seolah Loran itu adalah sistem yang sangat canggih. Kalau canggih, kenapa dimatikan?
Apakah militer masih menggunakannya?
Faktanya sistem ini banyak ditinggalkan dunia militer.
Bahkan Navigation Center dari United States Coast Guard saja mematikan Loran sejak awal 2010. Dalam pengumuman penutupan Loran, mereka menyebut teknologi ini sudah kuno dan tidak dibutuhkan lagi oleh angkatan bersenjata, sektor transportasi, atau kepentingan keamanan nasional.
Apakah militer masih menggunakannya?
Faktanya sistem ini banyak ditinggalkan dunia militer.
Bahkan Navigation Center dari United States Coast Guard saja mematikan Loran sejak awal 2010. Dalam pengumuman penutupan Loran, mereka menyebut teknologi ini sudah kuno dan tidak dibutuhkan lagi oleh angkatan bersenjata, sektor transportasi, atau kepentingan keamanan nasional.
Salah satu thread forum yang terbit tahun 2008 secara garis besar menyebutkan bahwa GPS lebih baik dibanding Loran.
Ada banyak alasan mengapa GPS itu lebih baik ketimbang Loran |
Kalian juga bisa membaca tulisan perbandingan antara GPS dengan Loran yang terbit tahun 1997. Di tahun seperti itu saja GPS punya banyak kelebihan dibanding Loran.
Militer kini lebih minat terhadap satelit, tentu saja satelit khusus militer dengan segala fungsi dan keamanannya.
Sebentar lagi TNI bakal punya satelit militer sendiri (sumber: Republika) |
Apa iya militer yang punya tugas untuk mengamankan negara masih terus menggunakan teknologi kuno sementara negara lain sudah lebih canggih?
Oh iya, kenapa di video, Loran tidak menggunakan peta khas Flat Earth? Justru peta bumi bola dalam proyeksi datar?
KLAIM: Pendirian NASA hanya alasan politik
Benar, saya gak kaget kok waktu ada pernyataan tersebut. Politik menjadi alasan kuat mengapa NASA didirikan oleh Amerika Serikat untuk mengimbangi Uni Soviet (sekarang Rusia).
Mau tidak mau kita harus belajar sejarah. Sebelum NASA, dunia antariksa AS sudah berkembang, hanya saja tidak ada wadah resmi dari pemerintah.
Era Perang Dingin menjadi ajang unjuk kekuatan antara AS dan Uni Soviet dalam menyebarkan ideologinya. Kedua negara adidaya tersebut tidak mau kalah satu dengan yang lain, termasuk di bidang antariksa.
Sputnik 1, satelit Uni Soviet yang memicu munculnya NASA |
Sejak diluncurkannya satelit Sputnik 1 oleh Uni Soviet, lantas AS mendirikan NASA untukmengejar ketertinggalannya dari Uni Soviet. Wajar kalau politik menjadi latar belakang didirikannya NASA.
Atas alasan politik ini juga NASA punya pasokan dana yang luar biasa dari pemerintah hingga bisa meluncurkan berbagai satelit dan ekspedisi luar angkasa, bahkan mendaratkan manusia di bulan (saya ga bahas konspirasi pendaratan bulan sekarang).
Namun sejak Perang Dingin usai, tidak ada lagi ajang kekuatan antar kedua negara. Otomatis NASA pun mengalami pemotongan budget, tapi kabar baiknya mereka tetap beroperasi.
Dari awalnya menjadi alat untuk unjuk dominasi, kini NASA murni untuk eksplorasi ruang angkasa dan ilmu pengetahuan. Kalian bisa baca tujuan NASA di Wikipedia.
Zaman sudah berubah, NASA pun bukan alat politik lagi |
Memang menyedihkan mengetahui NASA didirikan atas alasan politik. Namun perlu diketahui konteksnya pada saat itu, yakni Perang Dingin.
Andaikan kalian adalah satu dari dua karyawan terbaik di sebuah perusahaan. Kalian berdua punya kesempatan naik jabatan, namun hanya satu posisi yang tersedia. Mau tidak mau kita harus berjuang agar bisa menduduki posisi tersebut.
Kalian tiba-tiba jadi datang ke kantor lebih awal
Kalian tiba-tiba jadi lebih rajin saat bekerja
Kalian tiba-tiba jadi sangat ramah terhadap bos
Kalian tiba-tiba jadi lebih teliti dan semangat dalam bekerja
Intinya semua itu dilandaskan pada satu hal, jabatan tinggi. Kira-kira analoginya seperti itu.
NASA hanya satu dari banyak bidang yang digeluti Amerika Serikat untuk menunjukan kekuatan ideologinya. Begitu pula dengan Uni Soviet saat itu.
Flat Earth mengklaim satelit itu tidak ada, menganggap NASA berbohong. Padahal NASA sendiri didirikan justru karena dipicu peluncuran satelit (Sputnik 1).
Bingung kan?
Lagi-lagi pola pikir paranoid. Sebelumnya tentang bumi dan satelit CGI sudah saya bahas di Part 1.
Flat Earth sudah pasti curiga dengan NASA atau lebih tepatnya paranoid, seolah-olah NASA punya ancaman besar.
But...
NASA itu cuma lembaga antariksa negara. Tidak ada bedanya dengan LAPAN, tidak ada bedanya dengan CNSA, tidak ada bedanya dengan JAXA, tidak ada bedanya dengan ISRO, tidak ada bedanya dengan KACST.
Kenapa harus dicurigain? Kenapa ga curiga sama LAPAN saja yang menjadi badan antariksa Indonesia? Curiga kok jauh-jauh? :v
Bisa dilihat sendiri budget NASA tahun 2016 adalah $19,3 miliar atau Rp 256 triliun (kurs Rp 13.200/USD). Itu memang benar. Tapi coba bandingkan dengan anggaran negara Amerika Serikat yang sekitar $4 triliun atau Rp 52.800.000.000.000.000.
Itu artinya anggaran NASA tidak sampai 0,5% dari total belanja negara.
Sekilas angka Rp 256 triliun memang besar namun jika melihat total APBN negaranya sendiri, angka tersebut sama sekali tidak fantastis. AS adalah negara adidaya, tak heran jika anggaran negaranya sebesar itu.
Video Flat Earth 101 seolah-olah ingin menunjukan bahwa NASA punya budget super besar dan punya andil penting bagi elite global untuk kepentingan propaganda.
Kalau mau paranoid, jangan cuma ke NASA, banyak lembaga antariksa lain yang budgetnya sampai triliunan rupiah per tahun. Apakah mereka juga bagian dari elite global?
Jika eksplorasi antariksa hanya sebagai "alat tipu-tipu" elite global, lalu...
Bagaimana dengan puluhan lembaga antariksa negara?
Bagaimana dengan puluhan perusahaan antariksa swasta?
Bagaimana dengan puluhan perusahaan manufaktur di bidang antariksa?
Ratusan ribu bahkan jutaan pekerja disana. Semuanya bohong?
Saya mengerti maksudnya disini. Kreator video mengklaim bahwa roket benar diluncurkan namun lintasannya melengkung dan terjatuh di seuatu tempat sebagai konsekuensi agar tidak menembus kubah bumi.
Sekilas masuk akal (bagi orang awam). Tapi sebenarnya itu memutarbalikan fakta.
Justru lintasan melengkung saat roket diluncurkan menunjukan bahwa bumi ini bulat, bukan datar. Ini dikarenakan gravitasi bumi. Sederhananya roket memanfaatkan gravitasi bumiagar bisa menuju luar angkasa.
Coba tonton video dari salah satu channel edukasi terbaik Kurzgesagt – In a Nutshell yang menjelaskan apa itu Space Elevator. Namun kita akan fokus pada pembahasan roket ketika meluncur melengkung.
Silahkan tonton video ini hingga 1:08. Kalian bisa aktifkan subtitle Bahasa Indonesia.
Sudah mengerti? Kalian sendiri bisa praktek dengan cara melempar batu, pasti arahnya melengkung karena terpengaruh gravitasi bumi.
Sebenarnya saat batu terlempar, itu sudah membentuk orbit hanya saja tidak penuh karena batu akhirnya jatuh kembali akibat kurang tinggi dan kurang cepat.
Kalian bisa menemukan artikel edukatif tentang orbit di berbagai media (asal niat). Perhitungan kecepatan orbit pun punya angka matematis tersendiri. Orbit LEO, MEO, dan GEO pun punya karakteristik berbeda.
Kenapa lintasan roket tidak lurus ke atas?
Jawabannya ada pada fisika. Kalau terbangnya lurus ke atas, roket akan terjatuh sempat menjalankan tugasnya.
Sudah dijelaskan tadi bahwa mengorbit sebenarnya adalah jatuh namun cukup cepat untuk menghindarinya. Bagaimana cara menghindarinya? Tentu saja dengan membentuk lintasan melengkung ketika meluncur.
Melengkungnya arah terbang roket disebut sebagai gravity turn. Ini bukan asumsi, ada perhitungan matematisnya. Justru kalau terbangnya lurus itu sama saja bunuh diri.
Ngomong-ngomong, dalam video juga mengatakan "roket tak pernah lewat dari low earth orbit". Dia juga menyebutkan angka detil ketinggian LEO.
Disini saya makin bingung. Si pembuat video sudah mengetahui apa itu orbit, tapi kenapa dia malah punya argumen konyol tentang arah terbang roket?
Tahu orbit, tapi kok arah terbang roket yang melengkung dibilang salah?
Dia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Jadi aneh begini.
Sampai disini menurut saya kesannya seperti sedang membohongi penonton.
Disini ada banyak klaim tentang Nikola Tesla. Seolah-olah ingin menunjukan Nikola Tesla adalah ilmuwan cerdas karena menganut Flat Earth (tidak menganggap bumi adalah planet). Intinya dia sangat membanggakan Tesla berkat berbagai penemuannya.
Namun tidak semua klaim tentang Nikola Tesla benar adanya. Apalagi pernyataan bahwa Tesla Coil itu adalah free energy alias energi gratis yang diciptakan dari udara.
Ini hanya bagian dari konspirasi, tapi sayangnya pernyataan dalam video tidak sesuai kenyataan.
Tesla tidak pernah mengatakan free energy. Tidak ada istilah from nothing to something.
Wardenclyffe Tower bukan penyedia listrik gratis, J.P. Morgan yang mendanai proyek tersebut menginginkan pembangunan menara telekomunikasi radio. Namun Tesla secara diam-diam mengerjakan proyek transfer listrik tanpa kabel pada menara itu.
Hasilnya Wardenclyffe Tower punya fungsi lain untuk mentransfer energi listrik tanpa kabel, bukan penghasil energi listrik. Klaim bahwa J.P. Morgan marah dan menghancurkan Wardenclyffe Tower hanya informasi palsu atau hoax.
J.P. Morgan hanya lebih tertarik pada Gulielmo Marconi, ilmuwan muda yang juga mengembangkan penemuan Tesla namun ia mematok harga yang lebih terjangkau. Akhirnya J.P. Morgan menghentikan investasinya dengan Tesla dan beralih ke Marconi.
Wardenclyffe Tower disita oleh George C. Boldt karena Tesla tidak sanggup membayar hutang. Boldt tidak menemukan cara menggunakan menara tersebut, akhirnya diputuskan untuk dibongkar dengan cara dibom dengan dinamit.
Kalian bisa baca informasi detilnya di Wikipedia atau Nikola Tesla Inventor.
Praktek Tesla Coil sendiri dapat kalian lakukan dan ada banyak panduannya di internet. Satu yang pasti, alat tersebut tidak menghasilkan energi, tapi menyalurkan energi secara nirkabel.
Jika Tesla Coil adalah free energy, untuk apa ada PLN?
Terkait Flat Earth, Tesla bukan penganut kepercayaan bumi datar.
Terkait quote yang (katanya) dikatakan oleh Tesla, saya sudah mencarinya dimana-mana namun tidak ditemukan. Banyak orang mempertanyakan sumber pernyataan ini. Apakah dari buku? Apakah pernyataan langsung? Apakah tulisan Tesla?
Kalian tiba-tiba jadi sangat ramah terhadap bos
Kalian tiba-tiba jadi lebih teliti dan semangat dalam bekerja
Intinya semua itu dilandaskan pada satu hal, jabatan tinggi. Kira-kira analoginya seperti itu.
NASA hanya satu dari banyak bidang yang digeluti Amerika Serikat untuk menunjukan kekuatan ideologinya. Begitu pula dengan Uni Soviet saat itu.
Flat Earth mengklaim satelit itu tidak ada, menganggap NASA berbohong. Padahal NASA sendiri didirikan justru karena dipicu peluncuran satelit (Sputnik 1).
Bingung kan?
KLAIM: Budget NASA 256 triliun cuma buat CGI
Lagi-lagi pola pikir paranoid. Sebelumnya tentang bumi dan satelit CGI sudah saya bahas di Part 1.
Flat Earth sudah pasti curiga dengan NASA atau lebih tepatnya paranoid, seolah-olah NASA punya ancaman besar.
But...
NASA itu cuma lembaga antariksa negara. Tidak ada bedanya dengan LAPAN, tidak ada bedanya dengan CNSA, tidak ada bedanya dengan JAXA, tidak ada bedanya dengan ISRO, tidak ada bedanya dengan KACST.
FE: Semua salah NASA |
Kenapa harus dicurigain? Kenapa ga curiga sama LAPAN saja yang menjadi badan antariksa Indonesia? Curiga kok jauh-jauh? :v
Bisa dilihat sendiri budget NASA tahun 2016 adalah $19,3 miliar atau Rp 256 triliun (kurs Rp 13.200/USD). Itu memang benar. Tapi coba bandingkan dengan anggaran negara Amerika Serikat yang sekitar $4 triliun atau Rp 52.800.000.000.000.000.
Itu artinya anggaran NASA tidak sampai 0,5% dari total belanja negara.
Sekilas angka Rp 256 triliun memang besar namun jika melihat total APBN negaranya sendiri, angka tersebut sama sekali tidak fantastis. AS adalah negara adidaya, tak heran jika anggaran negaranya sebesar itu.
Sebenarnya anggaran NASA pun semakin menurun (sumber: Wikipedia) |
Video Flat Earth 101 seolah-olah ingin menunjukan bahwa NASA punya budget super besar dan punya andil penting bagi elite global untuk kepentingan propaganda.
Kalau mau paranoid, jangan cuma ke NASA, banyak lembaga antariksa lain yang budgetnya sampai triliunan rupiah per tahun. Apakah mereka juga bagian dari elite global?
Jika eksplorasi antariksa hanya sebagai "alat tipu-tipu" elite global, lalu...
Bagaimana dengan puluhan lembaga antariksa negara?
Bagaimana dengan puluhan perusahaan antariksa swasta?
Bagaimana dengan puluhan perusahaan manufaktur di bidang antariksa?
KLAIM: Roket terbang melengkung, pertanda bumi datar
Saya mengerti maksudnya disini. Kreator video mengklaim bahwa roket benar diluncurkan namun lintasannya melengkung dan terjatuh di seuatu tempat sebagai konsekuensi agar tidak menembus kubah bumi.
Sekilas masuk akal (bagi orang awam). Tapi sebenarnya itu memutarbalikan fakta.
Justru lintasan melengkung saat roket diluncurkan menunjukan bahwa bumi ini bulat, bukan datar. Ini dikarenakan gravitasi bumi. Sederhananya roket memanfaatkan gravitasi bumiagar bisa menuju luar angkasa.
Coba tonton video dari salah satu channel edukasi terbaik Kurzgesagt – In a Nutshell yang menjelaskan apa itu Space Elevator. Namun kita akan fokus pada pembahasan roket ketika meluncur melengkung.
Silahkan tonton video ini hingga 1:08. Kalian bisa aktifkan subtitle Bahasa Indonesia.
Sudah mengerti? Kalian sendiri bisa praktek dengan cara melempar batu, pasti arahnya melengkung karena terpengaruh gravitasi bumi.
Sebenarnya saat batu terlempar, itu sudah membentuk orbit hanya saja tidak penuh karena batu akhirnya jatuh kembali akibat kurang tinggi dan kurang cepat.
Animasi bagaimana wahana Juno pun harus "berputar-putar" terlebih dahulu sebelum sampai ke Jupiter |
Kalian bisa menemukan artikel edukatif tentang orbit di berbagai media (asal niat). Perhitungan kecepatan orbit pun punya angka matematis tersendiri. Orbit LEO, MEO, dan GEO pun punya karakteristik berbeda.
Satelit di zona orbit tertentu punya karakteristik berbeda (sumber: Query Home) |
Kenapa lintasan roket tidak lurus ke atas?
Jawabannya ada pada fisika. Kalau terbangnya lurus ke atas, roket akan terjatuh sempat menjalankan tugasnya.
Peluncuran Falcon 9 Dragon oleh SpaceX (sumber: Wired) |
Sudah dijelaskan tadi bahwa mengorbit sebenarnya adalah jatuh namun cukup cepat untuk menghindarinya. Bagaimana cara menghindarinya? Tentu saja dengan membentuk lintasan melengkung ketika meluncur.
Melengkungnya arah terbang roket disebut sebagai gravity turn. Ini bukan asumsi, ada perhitungan matematisnya. Justru kalau terbangnya lurus itu sama saja bunuh diri.
Peluncuran Naro dari Korea. Bagian yang jatuh itu bukan wahananya, tapi tangki bahan bakar kosong (sumber: Korea) |
Ngomong-ngomong, dalam video juga mengatakan "roket tak pernah lewat dari low earth orbit". Dia juga menyebutkan angka detil ketinggian LEO.
Disini saya makin bingung. Si pembuat video sudah mengetahui apa itu orbit, tapi kenapa dia malah punya argumen konyol tentang arah terbang roket?
Tahu orbit, tapi kok arah terbang roket yang melengkung dibilang salah?
Dia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Jadi aneh begini.
Sampai disini menurut saya kesannya seperti sedang membohongi penonton.
KLAIM: Tentang Nikola Tesla
Disini ada banyak klaim tentang Nikola Tesla. Seolah-olah ingin menunjukan Nikola Tesla adalah ilmuwan cerdas karena menganut Flat Earth (tidak menganggap bumi adalah planet). Intinya dia sangat membanggakan Tesla berkat berbagai penemuannya.
Namun tidak semua klaim tentang Nikola Tesla benar adanya. Apalagi pernyataan bahwa Tesla Coil itu adalah free energy alias energi gratis yang diciptakan dari udara.
Ini hanya bagian dari konspirasi, tapi sayangnya pernyataan dalam video tidak sesuai kenyataan.
Tesla tidak pernah mengatakan free energy. Tidak ada istilah from nothing to something.
Wardenclyffe Tower bukan penyedia listrik gratis, J.P. Morgan yang mendanai proyek tersebut menginginkan pembangunan menara telekomunikasi radio. Namun Tesla secara diam-diam mengerjakan proyek transfer listrik tanpa kabel pada menara itu.
Hasilnya Wardenclyffe Tower punya fungsi lain untuk mentransfer energi listrik tanpa kabel, bukan penghasil energi listrik. Klaim bahwa J.P. Morgan marah dan menghancurkan Wardenclyffe Tower hanya informasi palsu atau hoax.
J.P. Morgan menganggap Marconi punya teknologi yang lebih baik ketimbang Tesla |
J.P. Morgan hanya lebih tertarik pada Gulielmo Marconi, ilmuwan muda yang juga mengembangkan penemuan Tesla namun ia mematok harga yang lebih terjangkau. Akhirnya J.P. Morgan menghentikan investasinya dengan Tesla dan beralih ke Marconi.
Wardenclyffe Tower disita oleh George C. Boldt karena Tesla tidak sanggup membayar hutang. Boldt tidak menemukan cara menggunakan menara tersebut, akhirnya diputuskan untuk dibongkar dengan cara dibom dengan dinamit.
Bukan J.P. Morgan yang menghancurkan Wardenclyffe Tower tapi George C. Boldt |
Kalian bisa baca informasi detilnya di Wikipedia atau Nikola Tesla Inventor.
Praktek Tesla Coil sendiri dapat kalian lakukan dan ada banyak panduannya di internet. Satu yang pasti, alat tersebut tidak menghasilkan energi, tapi menyalurkan energi secara nirkabel.
Jika Tesla Coil adalah free energy, untuk apa ada PLN?
Terkait Flat Earth, Tesla bukan penganut kepercayaan bumi datar.
Konsep transmisi sinyal elektrik oleh Tesla menggunakan bumi bulat, bukan datar (sumber: Tesla Universe) |
Terkait quote yang (katanya) dikatakan oleh Tesla, saya sudah mencarinya dimana-mana namun tidak ditemukan. Banyak orang mempertanyakan sumber pernyataan ini. Apakah dari buku? Apakah pernyataan langsung? Apakah tulisan Tesla?
Entah apakah benar Tesla mengucapkan hal ini. Saya tidak menemukan buktinya, bahkan di Wikiquote sekalipun |
Quote itu tiba-tiba muncul ke publik, seolah meyakini bahwa Nikola Tesla adalah penganut Flat Earth. Ini bertolak belakang dari konsep World-Wide Wireless Transmission of Electrical Signals oleh Tesla yang menggunakan skema bumi bulat (globe earth).
Uniknya, dalam video sama sekali tidak menyebutkan "it has no edge". Tentu kalau disebutkan itu sama saja mematahkan klaim Flat Earth sendiri dimana bumi memiliki ujung di Antartika.
Uniknya, dalam video sama sekali tidak menyebutkan "it has no edge". Tentu kalau disebutkan itu sama saja mematahkan klaim Flat Earth sendiri dimana bumi memiliki ujung di Antartika.
Jika memang benar itu pernyataan Tesla, mengapa tak ada yang menyebutkan sumbernya?
Tapi yang menarik, quote ini muncul di awal tahun 2016, tahun dimana Flat Earth kembali merebak.
Ah, ini seperti 1+1=2
Entahlah. Jika ini sebuah tipuan lagi, saya tidak kaget.
Baru dibahas 2 episode tapi video Flat Earth 101 sudah banyak mengandung kebohongan dan memelintir informasi. Jika diperhatikan metode yang dipakai mirip seperti MLM, teknik untuk meyakinkan orang agar percaya.
Flat Earth menuduh NASA berbohong tapi faktanya siapa yang suka berbohong? Kalian bisa menilai sendiri.
Saya menerima kritik, saran, komentar, koreksi, atau apapun di kolom komentar. Jika ingin berargumen, sertakan fakta berupa bukti valid, bukan cuma asumsi semata :)
- INDEKS
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 1
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 2
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 4
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 5
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 6
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 7
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 8
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 9
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 10
- Menjawab Tangapan Terbuka untuk kepala LAPAN dari FLAT EARTH
- Kenapa Ada yang Percaya Flat Earth?